Bantul, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 116 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Angkatan XLVII melaksanakan program edukasi sekaligus aksi nyata pencegahan leptospirosis di Dusun Nogosari 1, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, pada Kamis (7/8/2025).
Kegiatan ini dilakukan dengan metode door to door, menyambangi langsung rumah-rumah warga untuk memberikan informasi serta sarana pencegahan penyakit.
Leptospirosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, umumnya menyebar melalui urin hewan pengerat seperti tikus yang mencemari air, tanah, maupun lingkungan. Penyakit ini berisiko tinggi muncul di wilayah dengan sanitasi buruk atau setelah terjadi banjir. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran masyarakat menjadi langkah penting dalam memutus rantai penularan.
Ketua program kerja KKN Kelompok 116 menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengetahuan yang komprehensif tentang bahaya leptospirosis sekaligus mengajak warga berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Program kerja ini kami lakukan untuk mencegah penyebaran leptospirosis di Bantul. Dengan edukasi dan pembagian obat tikus secara door to door, kami berharap masyarakat lebih sadar menjaga kebersihan dan mengendalikan tikus demi kesehatan bersama,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa membagikan brosur edukatif berisi informasi lengkap mengenai sumber penularan, faktor risiko, masa inkubasi, gejala, hingga langkah pencegahan leptospirosis. Brosur juga dilengkapi ilustrasi sederhana agar mudah dipahami oleh semua kalangan, termasuk anak-anak dan lansia.

Dokumentasi Pemaparan edukatif tentang leptospirosis kepada warga RT 06 Dusun Nogosari 1, Imogiri, Bantul (7/8/2025). (doc. KKN UMBY 116)
Selain itu, mahasiswa KKN memberikan obat tikus sebagai upaya pengendalian vektor utama penyebaran penyakit. Pemberian obat ini disertai penjelasan mengenai cara penggunaan yang tepat, aman, dan sesuai prosedur, sehingga efektif membasmi tikus tanpa membahayakan manusia maupun hewan peliharaan.
Baca Juga: Mahasiswa KKN Unugiri Latih Warga Desa Soko Olah Bonggol Jagung Jadi Briket Ramah Lingkungan
Pendekatan door to door yang diterapkan memungkinkan terjalinnya komunikasi dua arah antara mahasiswa dan warga. Warga dapat langsung bertanya dan berdiskusi mengenai permasalahan lingkungan di sekitar mereka, sementara mahasiswa dapat memberikan solusi yang sesuai dengan kondisi setempat.
“Dengan metode ini, kami berharap masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga merasakan manfaat nyata melalui solusi yang kami berikan,” tambah salah satu anggota KKN.
Program ini mendapat sambutan positif dari warga Nogosari 1. Beberapa di antaranya mengaku baru mengetahui detail bahaya leptospirosis dan cara pencegahannya. Ke depan, mahasiswa KKN UMBY Kelompok 116 berharap edukasi dan aksi nyata ini dapat diteruskan oleh warga secara mandiri, sehingga lingkungan tetap bersih, sehat, dan bebas dari risiko penularan penyakit.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





