Krajan.id – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 04 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menghadirkan program inovatif yang menggabungkan solusi lingkungan sekaligus pemberdayaan ekonomi warga. Berlangsung sejak Minggu (27/7/2025) hingga Jumat (17/8/2025), mahasiswa KKN menggagas program pengelolaan sampah terpadu yang berujung pada budidaya maggot di RT 03/RW 01, Desa Tempellemahbang, Kabupaten Blora.
Program ini lahir dari keprihatinan mahasiswa terhadap pengelolaan sampah di desa yang masih belum optimal. Selama ini, sampah organik dan anorganik sering tercampur sehingga menimbulkan masalah baru. Tidak jarang, warga membuang sampah ke sungai atau membakarnya di pekarangan rumah. Kebiasaan tersebut menimbulkan pencemaran air dan polusi udara yang merugikan kesehatan masyarakat serta kelestarian lingkungan.
Untuk mengubah kebiasaan itu, tim KKN UNS memulai program dengan membuat sepuluh unit tempat sampah terpilah. Tempat sampah dua kompartemen organik dan anorganik diletakkan di titik-titik strategis di Desa Tempellemahbang. Tujuannya, membiasakan warga memilah sampah sejak dari rumah tangga.
Langkah berikutnya adalah memanfaatkan sampah organik yang telah terkumpul untuk budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF). Maggot dikenal sebagai pengurai bahan organik yang sangat efektif. Selain berperan mengurangi timbunan sampah, larva BSF ini juga kaya protein sehingga bisa menjadi alternatif pakan ternak, seperti ayam, bebek, maupun ikan lele. Dengan begitu, program ini tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga membantu menekan biaya pakan bagi warga.
Proses budidaya dilakukan mulai dari menetaskan telur lalat BSF hingga menghasilkan maggot. Larva diberi pakan dari sampah organik sampai siap dipanen. Setelah itu, sebagian maggot dibiarkan tumbuh menjadi pupa, lalu menjadi lalat dewasa yang menghasilkan telur baru. Dari siklus ini, sebagian telur digunakan kembali untuk budidaya, sementara sisanya dapat dimanfaatkan sebagai pakan bernutrisi tinggi.
Untuk menjamin keberlanjutan program, Kelompok KKN UNS menyerahkan dua set fasilitas budidaya lengkap dengan bibit awal dan modul panduan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tempellemahbang. Dengan fasilitas tersebut, diharapkan BUMDes dapat mengelola usaha ini secara mandiri dan menjadikannya salah satu unit usaha desa yang berkelanjutan.
Salah satu anggota BUMDes, Sarmin, menyampaikan apresiasinya atas gagasan mahasiswa UNS tersebut.
“Budidaya maggot ini menurut saya bagus sekali. Ke depan akan saya kembangkan lebih banyak lagi, dan kalau berhasil akan saya sosialisasikan dengan yang lain. Nanti RT-RT lainnya akan saya kumpulkan untuk belajar, ini bisa jadi percontohan. Apalagi di sini banyak limbah dari warung UMKM yang bisa dimanfaatkan untuk pakan maggot,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).
Melalui serah terima program ini, mahasiswa KKN 04 UNS berharap upaya mereka dapat terus berjalan meskipun masa pengabdian telah usai. Lebih dari itu, program ini diharapkan menjadi tonggak kemandirian ekonomi warga sekaligus menjaga kelestarian lingkungan desa.
Dengan adanya inisiatif ini, Desa Tempellemahbang berpotensi menjadi contoh bagi desa lain dalam mengatasi dua persoalan sekaligus: pengelolaan sampah dan ketersediaan pakan ternak yang murah dan berkualitas.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





