Bahaya Top Up Game: Mahasiswa KKN UNISRI Edukasi Siswa SD Negeri 2 Tulung

Dokumentasi bersama. (doc. pribadi)
Dokumentasi bersama. (doc. pribadi)

Desa Tulung, Krajan.id – Fenomena top up game berlebihan di kalangan anak-anak mulai memunculkan dampak negatif. Hal ini dirasakan oleh siswa SD Negeri 2 Tulung, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, yang mengalami penurunan prestasi hingga kecenderungan perilaku konsumtif akibat kebiasaan membeli item permainan digital.

Melihat persoalan ini, pihak sekolah berkolaborasi dengan mahasiswa KKN Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta untuk memberikan edukasi bertema “Main Game Boleh, Top Up Jangan!”. Salah satu mahasiswa, Zheva Anggita Arya Putra, dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ama Farida Sari, S.Pd., M.Pd., menyampaikan materi melalui sosialisasi ringan, diskusi interaktif, serta praktik mengatur waktu penggunaan gadget.

Bacaan Lainnya

“Anak-anak perlu diarahkan agar bijak berteknologi, terutama dalam hal bermain game. Jika dibiarkan tanpa kontrol, mereka bisa terjebak dalam pola konsumtif yang berbahaya,” ungkap Zheva.

Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari kepala sekolah, Sri Wahyuni, S.Pd., yang menilai program tersebut sangat relevan dengan kondisi siswa saat ini.

“Kami menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN. Edukasi seperti ini membantu sekolah dan orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas digital anak,” ujarnya.

Top up game sendiri merupakan pembelian item dalam permainan menggunakan uang sungguhan. Pada anak-anak, kebiasaan ini bisa menimbulkan berbagai dampak, di antaranya:

  • Ketergantungan pada permainan digital
  • Gangguan konsentrasi belajar
  • Tingkah laku agresif dan impulsif
  • Penyalahgunaan uang, bahkan sampai mencuri
  • Minimnya interaksi sosial di dunia nyata

Melalui program KKN ini, siswa diajak memahami pentingnya mengendalikan diri serta bijak menggunakan teknologi. Selain sosialisasi, mereka juga dilatih membuat jadwal penggunaan gadget agar waktu belajar dan bermain lebih seimbang.

Meski demikian, sekolah dan mahasiswa menekankan bahwa pengawasan dari orang tua tetap menjadi faktor penting. Dengan kolaborasi antara sekolah, mahasiswa, dan keluarga, diharapkan anak-anak bisa menikmati dunia digital tanpa terjebak pada dampak negatif top up game.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *