Bangun Jiwa Pemuda Desa Lewat Kolaborasi Sekolah, Pemerintah, dan Kampus di Desa Rajik

Sejumlah pemuda Karang Taruna Desa Rajik mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Membangun Jiwa Kepemimpinan dan Kewirausahaan yang digelar tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung di SMPN 3 Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba, Rabu (2/7/2025). (doc. pribadi)
Sejumlah pemuda Karang Taruna Desa Rajik mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Membangun Jiwa Kepemimpinan dan Kewirausahaan yang digelar tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung di SMPN 3 Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba, Rabu (2/7/2025). (doc. pribadi)

Rajik, Krajan.id – Upaya memperkuat peran pemuda desa terus dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor. Di Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba, sinergi antara sekolah, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi diwujudkan lewat kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Membangun Jiwa Kepemimpinan dan Kewirausahaan, yang digelar pada (2/7/2025) di SMP Negeri 3 Desa Rajik.

Kegiatan ini melibatkan pemuda Karang Taruna Desa Rajik sebagai peserta utama. Program tersebut diinisiasi oleh tim dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung (FEB UBB), sebagai bagian dari komitmen perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan berbasis masyarakat desa.

Bacaan Lainnya

Ketua pelaksana kegiatan, Iis Azelya, S.E., M.M., mengatakan bahwa pemberdayaan pemuda tidak cukup dilakukan melalui pendekatan teoritis. Menurut dia, pemuda desa perlu diajak mengenali potensi di lingkungannya sendiri agar tumbuh rasa percaya diri dan kepedulian untuk membangun desa.

“Kami meyakini bahwa penguatan kepemimpinan dan kewirausahaan pemuda harus berangkat dari potensi lokal. Desa memiliki banyak sumber daya yang bisa dikembangkan jika dikelola dengan ide dan kemauan,” ujar Iis Azelya dalam sambutannya.

Kegiatan ini juga melibatkan pemerintah kecamatan sebagai mitra strategis. Camat Simpang Rimba, Nurmansyah, S.T., hadir sebagai narasumber dan menyampaikan pentingnya peran pemuda dalam mendukung agenda pembangunan desa. Ia menekankan bahwa Karang Taruna memiliki posisi strategis sebagai motor penggerak kegiatan sosial dan ekonomi di tingkat lokal.

Menurut Nurmansyah, tantangan pembangunan desa saat ini membutuhkan pemuda yang adaptif, berinisiatif, dan mampu membaca peluang.

“Pemuda desa tidak boleh hanya menjadi penonton. Mereka harus berani terlibat dan mengambil peran nyata di lingkungannya,” kata dia.

Sesi kewirausahaan disampaikan oleh dosen FEB UBB, Robert Tua Barasa. Dalam pemaparannya, Robert menekankan bahwa kepemimpinan tidak selalu identik dengan jabatan formal, melainkan diwujudkan melalui tindakan dan tanggung jawab sosial. Ia mengajak peserta melihat kewirausahaan sebagai sarana untuk berkontribusi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kepemimpinan lahir dari keberanian mengambil inisiatif. Karang Taruna memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor kegiatan ekonomi kreatif di desa,” ujar Robert.

Pemuda Karang Taruna Desa Rajik menyimak pemaparan materi kewirausahaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung di SMPN 3 Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba, Rabu (2/7/2025). (doc. pribadi)
Pemuda Karang Taruna Desa Rajik menyimak pemaparan materi kewirausahaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung di SMPN 3 Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba, Rabu (2/7/2025). (doc. pribadi)

Salah satu bagian kegiatan yang mendapat respons positif dari peserta adalah sesi pemetaan ide bisnis berbasis potensi desa. Dalam diskusi kelompok, para pemuda memetakan berbagai aset lokal, mulai dari hasil perikanan, pertanian, hingga peluang pengolahan limbah dan wisata edukatif. Dari proses tersebut, muncul sejumlah gagasan usaha kecil yang dinilai realistis dan sesuai dengan kondisi Desa Rajik.

Seorang peserta Karang Taruna mengaku kegiatan ini membuka wawasannya.

“Selama ini saya berpikir harus mencari kerja ke luar desa. Setelah diskusi, saya sadar potensi di desa sendiri ternyata sangat banyak,” ujarnya.

Tim pengabdian FEB UBB menegaskan bahwa kegiatan ini tidak berhenti pada satu pertemuan. Ke depan, pendampingan berkelanjutan direncanakan dengan melibatkan sekolah dan pemerintah desa, agar gagasan yang lahir dapat dikembangkan menjadi kegiatan nyata.

Kolaborasi yang terbangun di Desa Rajik menunjukkan bahwa pembangunan desa dapat dimulai dari penguatan sumber daya manusia, khususnya pemuda. Ketika sekolah, pemerintah, dan kampus berjalan seiring, ruang tumbuh bagi kepemimpinan dan kewirausahaan muda di desa semakin terbuka.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi awal lahirnya pemuda Desa Rajik yang berani bermimpi dan bertindak untuk desanya,” tutur Iis Azelya.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *