Bikin KWT Go Digital! Mahasiswa KKN-T UNDIP Kenalkan QR Code dan Produk De Alove di Jombor, Sukoharjo

Penggunaan QR Code pada tanaman, dokumentasi bersama dan produk De Alove. (doc. KKN-T UNDIP Desa Jombor)
Penggunaan QR Code pada tanaman, dokumentasi bersama dan produk De Alove. (doc. KKN-T UNDIP Desa Jombor)

Sukoharjo, Krajan.id – Di tengah arus digitalisasi yang semakin pesat, mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro (UNDIP) berupaya mendorong transformasi Kelompok Wanita Tani (KWT) agar lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi. Kegiatan ini dilaksanakan di KWT Guyub Rukun, Kelurahan Jombor, Kabupaten Sukoharjo, pada Jumat (12/7/2025).

Mahasiswa KKN-T yang tergabung dalam kelompok IDBU-08 melakukan inovasi digitalisasi dengan memperkenalkan QR Code pada berbagai tanaman di lokasi KWT. QR Code tersebut memuat informasi lengkap seputar nama tanaman, deskripsi, cara budidaya, manfaat, hingga produk olahan dari tanaman tersebut.

Bacaan Lainnya

Upaya ini dilakukan untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat dan anggota KWT dalam mengenali jenis tanaman serta cara pengolahannya.

“Selama ini kami hanya menanam, tapi tidak semua tahu kegunaan atau cara olahnya. Dengan adanya QR Code ini, kami jadi lebih paham dan bisa menjelaskan ke orang lain,” ujar salah satu anggota KWT Guyub Rukun.

Program digitalisasi ini melibatkan mahasiswa lintas fakultas, yakni dari Fakultas Hukum, Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ilmu Budaya, Kesehatan Masyarakat, Peternakan dan Pertanian, serta Sekolah Vokasi. Kolaborasi multidisiplin ini memperkuat sinergi dalam mendesain program berbasis teknologi dan kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Mahasiswa KKN-T Kelompok 29 UPN Veteran Jatim Dorong Digitalisasi UMKM Kapas Madya Baru Lewat “KAMARU Market”

Selain penyuluhan penggunaan QR Code, mahasiswa KKN-T juga memperkenalkan produk olahan lokal bernama De Alove. Produk ini merupakan permen dan jelly yang terbuat dari lidah buaya, sebuah tanaman yang tumbuh subur di pekarangan warga. Produk De Alove dihadirkan sebagai inovasi untuk meningkatkan nilai tambah lidah buaya yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.

“Produk ini menjadi solusi agar masyarakat mengenal manfaat kesehatan lidah buaya ketika dikonsumsi. Selain itu, hasil olahan ini berpotensi menjadi usaha skala rumah tangga,” ungkap salah satu mahasiswa tim KKN-T.

Lidah buaya yang mudah ditanam dan tumbuh subur di lingkungan sekitar menjadi peluang besar bagi pengembangan ekonomi kreatif lokal.

Transformasi lidah buaya menjadi produk olahan bernilai jual tinggi merupakan bukti bahwa inovasi sederhana mampu mengoptimalkan potensi lokal. Hal ini turut membuka peluang pengembangan usaha bagi anggota KWT dan masyarakat sekitar secara berkelanjutan.

Lurah Jombor, Wiyarsi, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif mahasiswa KKN UNDIP. Ia mengungkapkan harapannya agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton di tengah arus kemajuan teknologi.

“Kalau bukan kalian yang memulai, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Potensi lokal adalah harta yang tinggal kita gali. Ibarat menanam benih, kita perlu sabar, tekun, dan percaya bahwa hasilnya akan berguna untuk semua,” ujarnya.

Baca Juga: Syukuran Jumat Legi Jadi Momen Hangat Mahasiswa KKNTK 25 Unigoro Bersama Warga Desa Soko

Program ini tidak hanya memperkenalkan teknologi dalam kegiatan pertanian, namun juga mendorong keberdayaan perempuan desa melalui keterlibatan aktif dalam setiap prosesnya. Dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan, mahasiswa berharap inisiatif ini menjadi contoh nyata dalam membangun masyarakat mandiri berbasis potensi lokal.

Ke depan, digitalisasi seperti ini diharapkan tidak berhenti di KWT Guyub Rukun saja, melainkan bisa direplikasi di daerah lain agar semakin banyak masyarakat desa yang terlibat aktif dalam transformasi digital dan penguatan ekonomi lokal.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *