Bantul, Krajan.id – Sebuah kisah inspiratif datang dari Dusun Bangen, Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Di dusun yang asri ini, lahir sebuah usaha kecil menengah bernama Pateh Blangkon yang tidak hanya menghadirkan produk kerajinan tangan, tetapi juga menyimpan cerita perjuangan dan ketekunan.
Dari titik keputusasaan, usaha ini kini mulai menatap pasar internasional berkat pendampingan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Kelompok 139.
Pemilik Pateh Blangkon pernah melewati masa-masa sulit. Minimnya lapangan kerja dan terbatasnya peluang usaha sempat menjerumuskannya ke situasi penuh keputusasaan. Namun, justru dalam keterpurukan itulah ia menemukan jalan keluar: kecintaan mendalam pada seni membuat blangkon, penutup kepala tradisional Jawa yang sarat makna filosofis. Baginya, blangkon bukan sekadar barang dagangan, melainkan karya seni yang menyimpan doa, status, dan identitas budaya.

Membuat blangkon adalah pekerjaan yang menuntut keterampilan dan kesabaran tinggi. Prosesnya dimulai dari pemilihan kain batik, pengukuran lingkar kepala yang presisi, hingga pembentukan bagian belakang yang disebut mondhol ciri khas yang membedakan blangkon dengan penutup kepala lain. Setiap detail dikerjakan dengan ketelitian, karena tiap lipatan dan motif mengandung filosofi tersendiri.
Keistimewaan Pateh Blangkon terletak pada personalisasi setiap produknya. Motif batik dapat melambangkan doa dan harapan pemakai, warna kain mencerminkan karakter, sementara lipatan tertentu bisa menyiratkan pesan simbolis. Tak heran, produk ini menjadi lebih dari sekadar aksesori; ia adalah perwujudan nilai budaya Jawa yang hidup dalam keseharian.
Awalnya, Pateh Blangkon hanya melayani pesanan terbatas dari masyarakat sekitar, dengan pemasaran sederhana dari mulut ke mulut. Namun, kualitas dan konsistensi membuat namanya perlahan dikenal lebih luas. Kini, pemasarannya menjangkau berbagai daerah di Indonesia, bahkan mulai membuka peluang menuju pasar internasional.

Melihat potensi tersebut, mahasiswa KKN UMBY Kelompok 139 melakukan survei sekaligus pendampingan intensif. Tujuannya bukan hanya memetakan kondisi usaha, tetapi juga membantu mengatasi tantangan yang dihadapi, mulai dari pengelolaan stok, keterbatasan akses promosi, hingga strategi untuk menembus pasar global.
Salah satu terobosan penting hasil kerja sama ini adalah pembuatan website resmi bertajuk “Empowering Local Artisan Goes To International”. Platform digital ini berfungsi sebagai etalase modern yang menampilkan koleksi blangkon, kisah di balik proses pembuatannya, hingga layanan pemesanan daring yang bisa diakses oleh pelanggan dari berbagai negara.
Dengan kehadiran website tersebut, produk blangkon dari Dusun Bangen kini memiliki peluang lebih besar untuk menembus jaringan distribusi global. Teknologi menjadi jembatan yang mempertemukan kearifan lokal dengan pangsa pasar internasional.
Baca Juga: Cegah Cyberbullying Sejak Dini, Mahasiswa KKN UMBY Edukasi Anak di Jatirejo Lewat Metode “SABAR”
Ketua KKN UMBY Kelompok 139 menegaskan pentingnya peran pemasaran digital bagi UMKM.
“Banyak pengrajin lokal yang sebenarnya memiliki kualitas produk luar biasa, tetapi mereka kesulitan menjangkau pasar yang lebih luas karena keterbatasan media promosi. Melalui website ini, kami berharap Pateh Blangkon bisa lebih dikenal dan menjadi kebanggaan Dusun Bangen,” ujarnya.
Perjalanan Pateh Blangkon membuktikan bahwa dari keputusasaan dapat lahir harapan baru, dari keterbatasan tumbuh kreativitas, dan dari sebuah dusun kecil muncul karya yang berpotensi mendunia. Cinta terhadap budaya menjadi fondasi yang kini mengantarkan produk ini menatap panggung internasional, sekaligus mengangkat nama Dusun Bangen sebagai pusat kreativitas dan warisan budaya yang terus berkembang.
Dengan kolaborasi antara tradisi dan teknologi, Pateh Blangkon tidak hanya melestarikan budaya Jawa, tetapi juga menunjukkan bahwa UMKM lokal memiliki kekuatan untuk bersaing di pasar global.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





