Budidaya Lele dalam Galon Bekas, Inovasi KKN UNS 244 di Desa Kasreman

Dokumentasi setelah kegiatan selesai bersama pengurus bank sampah Kasreman Resik dan istri dari Kepala Desa Kasreman Ibu Atika (baju coklat) di kediamannya (16/8/2025). (doc. KKN 244 UNS)
Dokumentasi setelah kegiatan selesai bersama pengurus bank sampah Kasreman Resik dan istri dari Kepala Desa Kasreman Ibu Atika (baju coklat) di kediamannya (16/8/2025). (doc. KKN 244 UNS)

Kasreman, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 244 menghadirkan inovasi kreatif dan ramah lingkungan di Desa Kasreman, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.

Mereka memperkenalkan metode budidaya ikan lele dalam galon bekas, sebuah program sederhana namun bermanfaat yang diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan keluarga sekaligus mengurangi limbah plastik.

Bacaan Lainnya
Sesi tanya jawab bersama ibu-ibu anggota bank sampah Desa Kasreman Resik (16/7/2025). (doc. KKN 244 UNS)
Sesi tanya jawab bersama ibu-ibu anggota bank sampah Desa Kasreman Resik (16/7/2025). (doc. KKN 244 UNS)

Sosialisasi program ini dilaksanakan bersama ibu-ibu peserta arisan Bank Sampah Kasreman Resik. Kegiatan dipimpin oleh Ibu Atika, istri Kepala Desa Kasreman, yang mendukung penuh terobosan mahasiswa tersebut.

Metode budidaya lele dalam galon memanfaatkan galon air bekas, khususnya merek Le Minerale, sebagai wadah pembesaran ikan. Menurut para mahasiswa, ide ini dipilih karena biaya yang murah, ramah lingkungan, serta cocok diterapkan di rumah dengan lahan terbatas.

“Ikan lele saya pilih karena kaya akan protein hewani, bernilai ekonomi, dan mudah dibudidayakan. Sementara penggunaan galon bekas dilakukan sebagai bentuk pemanfaatan limbah plastik yang melimpah di masyarakat,” ujar Rere (21), mahasiswa KKN UNS Kelompok 244.

Program ini lahir dari diskusi mahasiswa bersama perangkat desa dan pengurus bank sampah. Kolaborasi tersebut dianggap tepat karena masyarakat Desa Kasreman sudah terbiasa dengan kegiatan pengelolaan sampah. Pemerintah desa pun menilai langkah ini sejalan dengan visi mewujudkan ketahanan pangan dan lingkungan berkelanjutan.

Contoh penggunaan media budidaya ikan lele dalam galon bekas di lahan sempit (teras depan rumah). (doc. KKN 244 UNS)
Contoh penggunaan media budidaya ikan lele dalam galon bekas di lahan sempit (teras depan rumah). (doc. KKN 244 UNS)

Respon positif datang dari peserta kegiatan. “Selama ini galon bekas hanya menumpuk di rumah atau dijual murah. Ternyata bisa dipakai untuk ternak lele. Kalau berhasil, kami bisa mendapat lauk sendiri bahkan mungkin bisa dijual,” ungkap Ibu Titik (42).

Hal serupa disampaikan Ibu Dwi (35) yang menilai metode ini sesuai bagi warga dengan lahan rumah terbatas.

Melalui program ini, mahasiswa berharap ibu-ibu peserta arisan Bank Sampah Kasreman dapat menjadi pelopor budidaya lele dalam galon. Inisiatif kecil dari KKN UNS Kelompok 244 ini diharapkan mampu memberikan manfaat nyata: menjaga lingkungan, meningkatkan perekonomian warga, sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *