Wonorejo, Krajan.id – Upaya menjaga keberhasilan panen padi terus dilakukan oleh masyarakat Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Kali ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama pemerintah desa memasang tiga unit alat pengusir hama burung digital di kawasan persawahan desa. Program ini menjadi langkah preventif untuk menekan potensi kerugian akibat serangan hama burung yang kerap menyerang padi saat mulai berisi.
Pemasangan alat dilakukan secara bertahap, tepatnya pada 12 Juli, 29 Juli, dan 8 Agustus 2025. Tiga unit perangkat tersebut dipasang di titik-titik strategis, yaitu di utara kantor kepala desa yang berdekatan dengan lahan pertanian warga, serta di dua lokasi di wilayah barat laut desa. Lokasi tersebut dipilih setelah dilakukan pengamatan jalur pergerakan burung dan area persawahan yang paling sering mengalami kerusakan.
Kepala Desa Wonorejo, H. Yusuf Aziz Rahma, S.Pd., M.M., menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa KKN UNS yang membawa inovasi teknologi sederhana namun bermanfaat besar bagi masyarakat.
“Atas nama petani dan pemerintah desa, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga dengan pemasangan alat pengusir hama ini benar-benar memberi manfaat bagi peningkatan hasil panen dan mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UNS, Dr. Mohtar Yuniarto, S.Si., M.Si., menjelaskan bahwa alat ini bekerja dengan sistem frekuensi suara yang dapat mengganggu kawanan burung tanpa merusak lingkungan.
“Alat ini menggunakan tiga sistem frekuensi berbeda untuk mengusir burung. Dengan pemasangan di titik strategis, diharapkan populasi hama burung dapat ditekan sehingga kerugian petani berkurang,” jelasnya.
Ketua KKN UNS 308, Dani Saputra, menambahkan bahwa program ini merupakan wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap persoalan pertanian yang dihadapi masyarakat desa.
“Kami berharap pemasangan alat ini dapat mengurangi dampak hama burung dan meningkatkan produktivitas panen petani. Ini adalah kontribusi kecil kami untuk membantu desa dalam menjaga ketahanan pangan,” ungkapnya.

Serangan burung terhadap tanaman padi sudah menjadi masalah klasik yang sering dihadapi petani. Burung biasanya menyerang pada saat padi mulai berisi, sehingga hasil panen bisa berkurang drastis. Jika tidak diantisipasi, kerugian petani bisa semakin besar, terutama di tengah kenaikan biaya produksi pertanian.
Dengan adanya alat pengusir hama digital ini, petani tidak perlu lagi melakukan pengusiran secara manual yang memakan tenaga dan waktu, seperti dengan menggoyangkan tali plastik atau membuat orang-orangan sawah. Perangkat ini diharapkan bisa bekerja lebih efektif dan efisien dalam jangka panjang.
Selain pemasangan alat, mahasiswa KKN bersama perangkat desa juga melakukan uji coba lapangan untuk memastikan fungsinya optimal. Mereka menyesuaikan posisi alat agar jangkauannya luas dan benar-benar mengenai jalur pergerakan burung. Selanjutnya, perawatan alat akan dilakukan oleh pihak desa secara berkala.
Program ini bukan hanya soal mengurangi serangan hama, tetapi juga menjadi contoh nyata kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat. Melalui kerja sama lintas pihak, masalah klasik di sektor pertanian dapat diatasi dengan solusi sederhana namun berdampak nyata.
Upaya yang dilakukan di Desa Wonorejo ini juga sejalan dengan program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah pusat. Dengan hasil panen yang lebih terjaga, ketahanan pangan desa ikut diperkuat, dan kesejahteraan petani diharapkan meningkat.

Langkah mahasiswa KKN UNS bersama masyarakat Desa Wonorejo ini membuktikan bahwa inovasi teknologi tepat guna, meski sederhana, mampu menjawab persoalan nyata di lapangan. Harapannya, inisiatif ini bisa direplikasi di desa-desa lain yang menghadapi persoalan serupa, sehingga ketahanan pangan daerah semakin kuat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





