Magelang, Krajan.id – Suasana belajar bahasa Inggris di MAN 1 Magelang kini semakin berbeda. Berkat inovasi mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Tidar, pembelajaran yang biasanya dianggap monoton kini bertransformasi menjadi interaktif, menyenangkan, sekaligus relevan dengan dunia digital yang akrab dengan siswa.
Melalui pemanfaatan berbagai platform digital seperti Zep Quiz, Blooket, Gimkit, TikTok, hingga Padlet, siswa diajak untuk belajar sambil bermain. Kehadiran metode ini terbukti mampu meningkatkan partisipasi siswa yang semula pasif menjadi lebih aktif dan penuh semangat.
“Kami melihat motivasi siswa meningkat drastis ketika pembelajaran dilakukan dengan game online. Mereka lebih aktif berpartisipasi dan tidak merasa bosan seperti saat pembelajaran konvensional,” ungkap salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam program praktik, Rabu (20/8/2025).
Siswa pun menyambut antusias pendekatan baru ini. Jika sebelumnya kelas cenderung sepi, kini suasana menjadi hidup dengan interaksi dua arah yang lebih intens. “Belajar bahasa Inggris jadi lebih seru dan nggak bikin ngantuk. Apalagi pakai game-game yang familiar di HP kita,” ujar salah seorang siswa kelas XI MAN 1 Magelang.
Meski demikian, penerapan pembelajaran berbasis digital ini tidak lepas dari kendala. Masalah jaringan internet yang terkadang tidak stabil menjadi tantangan tersendiri. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat mahasiswa praktikan untuk terus berinovasi.
“Kendala pasti ada, maka dari itu pengajar harus menyiapkan rencana cadangan agar semangat belajar siswa tetap terjaga,” tambah mahasiswa tersebut.
Dampak positif dari metode ini terlihat jelas. Siswa tidak hanya lebih aktif, tetapi juga lebih cepat memahami materi. Media seperti TikTok digunakan untuk membuat konten edukatif kreatif, sementara Padlet memfasilitasi siswa dalam berbagi ide. Adapun Blooket dan Gimkit menjadikan evaluasi materi terasa lebih seperti permainan daripada ujian.
Program ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran berkelanjutan, khususnya bagi generasi digital native yang sangat dekat dengan teknologi. Dengan pendekatan yang sesuai karakteristik siswa zaman sekarang, pembelajaran bahasa Inggris tidak lagi sekadar kewajiban, melainkan pengalaman bermakna yang mendukung keterampilan masa depan.
“Ini bukan hanya tentang mengikuti tren digital, tapi bagaimana kita bisa membuat pembelajaran lebih bermakna dan sesuai dengan karakteristik siswa,” tutup salah seorang mahasiswa Universitas Tidar.
Inovasi yang dilakukan mahasiswa magang kependidikan Universitas Tidar ini membuktikan bahwa dunia pendidikan harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan begitu, sekolah tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga wadah untuk melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan global.
Adapun mahasiswa yang tergabung dalam program ini antara lain: Najwa Azhar Tsurayya, Awalia Rizqiviana Nisa’, Dinda Wulidasani, Ahmad Riky Zulkarnain, dan Lubna Syifa Jinan Patria.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.