Dari Limbah Jadi Berkah, Inovasi Teh Daun Jati Karya Mahasiswa UNS di Desa Megeri

Mahasiswa kelompok 05 KKN UNS bersama warga Desa Megeri saat melakukan pelatihan pengolahan daun jati menjadi teh herbal. (doc. KKN 05 UNS)
Mahasiswa kelompok 05 KKN UNS bersama warga Desa Megeri saat melakukan pelatihan pengolahan daun jati menjadi teh herbal. (doc. KKN 05 UNS)

Megeri, Krajan.id – Inovasi kreatif lahir dari tangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) di Desa Megeri, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Mereka berhasil mengolah daun jati (Tectona grandis), yang selama ini dianggap limbah, menjadi produk teh herbal bernilai fungsional sekaligus berpotensi membuka peluang ekonomi baru bagi warga.

Program ini hadir sebagai jawaban atas tantangan yang dihadapi masyarakat desa yang selama ini menggantungkan pendapatan dari hasil panen kayu jati. Padahal, siklus panen kayu membutuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa dinikmati hasilnya.

Bacaan Lainnya

“Meskipun pohon jati adalah aset berharga, masyarakat harus menunggu lama untuk menikmati hasil kayunya. Padahal, daun jati yang melimpah bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi,” ungkap Koordinator Tim KKN UNS.

Hasil penelitian menunjukkan teh daun jati mengandung flavonoid penting seperti Quercetin dan Rutin, serta kadar tanin yang tinggi. Senyawa tersebut dikenal memiliki efek antioksidan, antibakteri, serta berpotensi membantu pengendalian diabetes. Bahkan, uji coba pada hewan membuktikan ekstrak daun jati mampu menurunkan kadar gula darah.

Tim KKN UNS juga menegaskan perbedaan antara teh daun jati (Tectona grandis) dengan teh jati cina (Senna spp.) yang kerap disalahartikan sama. Jika teh jati cina berfungsi sebagai pencahar alami, teh daun jati tidak memiliki efek laksatif, melainkan memberikan manfaat kesehatan berbasis ilmiah.

Produk teh herbal dari daun jati hasil olahan mahasiswa KKN UNS yang siap dikonsumsi. (doc. KKN 05 UNS)
Produk teh herbal dari daun jati hasil olahan mahasiswa KKN UNS yang siap dikonsumsi. (doc. KKN 05 UNS)

Inovasi ini tidak hanya berhenti pada riset, tetapi diterjemahkan langsung dalam bentuk pemberdayaan masyarakat. Dengan pengolahan yang tepat dan pemasaran berbasis sains, teh daun jati diharapkan menjadi komoditas unggulan Desa Megeri.

“Kami berharap produk ini bukan hanya menyehatkan, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” tambah Koordinator Tim KKN.

Ke depan, tim mendorong dilakukannya uji klinis pada manusia serta penerapan standar mutu produksi, mulai dari pemetikan daun hingga pengemasan. Langkah ini dinilai penting agar produk memiliki kualitas konsisten dan mampu menembus pasar lokal hingga nasional.

Dengan hadirnya inovasi ini, mahasiswa UNS tidak hanya menghadirkan produk kesehatan alami, tetapi juga membuka jalan baru bagi kemandirian ekonomi masyarakat Desa Megeri, Blora.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *