Desa Sukosari Lor, Krajan.id – Selama 40 hari pengabdian di Desa Sukosari Lor, Kecamatan Sukosari, Kabupaten Bondowoso, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 141 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menghadirkan beragam program inovatif yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan dan teknologi.
Desa Sukosari Lor memiliki potensi besar, baik dari sisi sumber daya manusia, lokasi yang strategis, hingga peluang pengembangan sebagai rest area. Namun demikian, persoalan pengelolaan sampah dan rendahnya kesadaran akan kebersihan lingkungan menjadi tantangan utama yang harus segera ditangani.
Mengawali program, mahasiswa melakukan pemetaan potensi desa melalui observasi dan wawancara langsung dengan warga. Data tersebut menjadi acuan utama dalam perancangan program kerja yang bersifat partisipatif dan berkelanjutan.
Salah satu program yang mendapat sambutan baik dari masyarakat adalah sosialisasi pengelolaan sampah dan limbah domestik yang digelar di Rest Area Sukosari Lor pada Kamis, (10/7/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat desa, pelaku UMKM, dan warga sekitar. Dalam sosialisasi ini, mahasiswa mendorong masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah serta mengenali dampak buruk limbah cair terhadap lingkungan.
Untuk meningkatkan akses informasi, mahasiswa KKN 141 juga membantu perangkat desa melakukan digitalisasi data desa, sehingga administrasi dan informasi dapat dikelola secara lebih efektif dan transparan.
Penataan fisik Rest Area Sukosari Lor juga mendapat perhatian khusus. Mahasiswa membangun papan informasi, plang penunjuk arah, toilet, dan tempat parkir di lokasi strategis. Tidak hanya itu, mereka juga menyediakan tempat sampah terpilah, memasang poster edukasi lingkungan bertema seperti “Buang Sampah pada Tempatnya” dan “Lingkungan Bersih, Hidup Sehat”.
Penanaman tanaman hias dalam pot turut memperindah kawasan tersebut, menciptakan suasana yang asri dan ramah pengunjung.
Inovasi paling menonjol datang dari Muhammad Yusron Faqih, salah satu anggota KKN, yang menggagas program pengolahan sampah plastik menjadi paving block. Terinspirasi dari kerja sama Sister City antara Surabaya dan Kitakyushu, Jepang, Yusron dan timnya menciptakan paving dari campuran 60% sampah plastik rumah tangga, 30% pasir halus, dan 10% oli bekas.
“Inovasi ini untuk menunjukkan bahwa sampah bisa bernilai guna dan ekonomi,” ujar Yusron. Ia berharap produk tersebut bisa menjadi produk unggulan desa sekaligus membuka peluang usaha baru bagi warga.
Baca Juga: Mahasiswa KKNTK 25 UNIGORO Aktif Dukung Pengajian dan Sholawat Kebangsaan di Desa Soko
Seluruh rangkaian kegiatan KKN dilakukan bersama masyarakat, meskipun keterbatasan alat dan waktu menjadi tantangan tersendiri. Namun, semangat kolaborasi tidak surut. Mahasiswa tetap menunjukkan kontribusi nyata dalam pembangunan desa.

Foto bersama warga Sukosari Lor dalam rangka pamitan, pada Jumat (25/7/2025). (Doc. KKN 141 UINSA)
“Kami tidak hanya ingin menyelesaikan tugas kampus, tapi meninggalkan sesuatu yang bisa diteruskan masyarakat,” ujar Rofi’i, Ketua Kelompok KKN 141 UINSA.
Dengan menggabungkan inovasi, edukasi, dan kepedulian lingkungan, KKN 141 UINSA meninggalkan jejak positif di Desa Sukosari Lor. Desa ini kini lebih bersih, tertata, dan penuh semangat untuk tumbuh sebagai wilayah yang berdaya dan sadar lingkungan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





