Bantul, Krajan.id – Mengusung semangat dua misi, satu tujuan, mahasiswa KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Unit 60 sukses melaksanakan dua program penting di Dusun Rejosari, Kelurahan Jatimulyo, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul. Program tersebut adalah psikoedukasi pencegahan stunting dan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) untuk remaja desa, yang sama-sama bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini.
Kegiatan pertama bertajuk “Anak Sehat dari Orang Tua yang Hebat: Psikoedukasi Peran Pengasuhan dalam Cegah Stunting” dilaksanakan pada (2/8/2025) di Pendopo Bapak Lurah Rejosari. Sasaran utama kegiatan ini adalah para orang tua dan calon orang tua.
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Bantul pada Juni 2024, Kelurahan Jatimulyo menempati posisi kedua dengan tingkat stunting tertinggi, yakni 4,89% balita mengalami gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis. Kondisi ini berdampak jangka panjang pada perkembangan fisik, kognitif, dan produktivitas anak di masa depan.
Melihat situasi tersebut, mahasiswa KKN UMBY Unit 60 menggagas psikoedukasi interaktif yang disampaikan oleh Callista Khansa Maharani, Midhan Bangkit Sukarno, Dede Nur Aisyah, dan Listiani Pratiwi. Materi meliputi pentingnya asupan protein hewani dan nabati, konsumsi sayur dan buah harian, peran ASI eksklusif, serta hal-hal yang harus dihindari selama kehamilan dan masa tumbuh kembang anak.
Suasana berlangsung hangat dan partisipatif. Peserta antusias bertanya, berbagi pengalaman kehamilan, dan berdiskusi mengenai berbagai mitos yang sering beredar.
“ASI yang belum keluar sesudah melahirkan bukan berarti sang ibu gagal. Hal ini bisa dipengaruhi banyak faktor, seperti stres, kelelahan, gangguan hormon, atau teknik menyusui yang belum tepat. Dukungan lingkungan, khususnya dari suami dan keluarga, sangat penting agar ibu dapat menyusui dengan optimal,” jelas Callista.
Psikoedukasi ini diharapkan dapat membantu warga Rejosari memahami pentingnya 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) serta menjadi bekal dalam membesarkan anak yang sehat dan cerdas.

Usai sukses menggelar edukasi gizi, mahasiswa KKN UMBY Unit 60 melanjutkan program kedua, yakni Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) untuk remaja setempat. Kegiatan ini dilatarbelakangi minimnya wadah pengembangan diri bagi pemuda desa, padahal banyak di antara mereka memiliki potensi besar yang belum tergali.
LDK dirancang untuk membekali remaja dengan keterampilan kepemimpinan, kemampuan mengambil keputusan, dan keberanian memotivasi orang lain. Materi disampaikan melalui pelatihan teori, diskusi interaktif, dan simulasi kepemimpinan yang memberikan pengalaman nyata dalam memimpin suatu kelompok.
Baca Juga: KKN UMBY Unit 60 Dorong UMKM Mebel Naik Kelas Lewat Transformasi Digital
Peserta LDK diajak untuk memahami prinsip dasar kepemimpinan yang baik, termasuk tanggung jawab, komunikasi efektif, dan etika berorganisasi. Diskusi menjadi ruang bagi mereka untuk menyampaikan ide dan pendapat, sementara simulasi membantu mengasah kemampuan memimpin dalam situasi tertentu.
Hasilnya terlihat jelas: semangat peserta meningkat, rasa percaya diri bertambah, dan keberanian berbicara di depan umum semakin besar. Remaja yang sebelumnya pasif kini lebih aktif mengambil peran dalam kegiatan desa.
Dari sudut pandang psikologis, LDK ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan juga proses pembentukan karakter. Pemimpin sejati tidak lahir secara instan, melainkan dibentuk melalui pengalaman dan pembelajaran sejak usia muda. Dengan fondasi yang kuat, remaja Rejosari diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang membawa pengaruh positif bagi lingkungannya.
Kedua program ini menunjukkan bahwa pengembangan masyarakat tidak hanya cukup dengan meningkatkan pengetahuan gizi, tetapi juga membangun jiwa kepemimpinan generasi mudanya. Kelompok KKN-PPM UMBY Unit 60 berhasil menggabungkan aspek kesehatan dan penguatan karakter dalam satu rangkaian kegiatan yang saling melengkapi.
“Kami berharap melalui sinergi psikoedukasi dan LDK, masyarakat Rejosari memiliki kesadaran gizi yang baik sekaligus melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang siap membangun desa,” ujar Dede Nur Aisyah.
Baca Juga: Bersama Karang Taruna Dusun Badean, KKN 52 UMBY Bersihkan Sungai dan Pasang Plang Edukasi Sampah
Hal senada diungkapkan Listiani Pratiwi. Menurutnya, peran mahasiswa KKN bukan hanya memberikan penyuluhan sesaat, tetapi juga meninggalkan dampak berkelanjutan.
“Kami ingin memberikan bekal yang bisa terus dipakai warga, baik orang tua maupun remaja, dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dengan keberhasilan dua kegiatan ini, mahasiswa KKN UMBY Unit 60 membuktikan bahwa pengabdian kepada masyarakat bisa dilakukan secara komprehensif, menjangkau aspek kesehatan, pendidikan, hingga kepemimpinan. Hasilnya, warga tidak hanya mendapat ilmu baru, tetapi juga motivasi untuk terus berkembang.
Melalui kolaborasi yang erat antara mahasiswa, perangkat desa, dan warga, Dusun Rejosari kini semakin siap menghadapi tantangan masa depan. Edukasi gizi akan membantu mencetak generasi yang sehat, sementara LDK akan melahirkan generasi yang berani memimpin dan mengambil keputusan untuk kemajuan desa.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





