Tambakbulusan, Krajan.id – Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam Kelompok 1 KKN-T 35 menggelar kegiatan pengenalan dan simulasi pertolongan pertama pada bencana multi-pesisir bagi siswa SDN 02 Tambakbulusan, Demak, pada Rabu (21/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan keterampilan tanggap darurat sejak usia dini, khususnya di daerah rawan bencana.
Desa Tambakbulusan merupakan wilayah pesisir yang memiliki risiko tinggi terhadap berbagai jenis bencana alam seperti banjir rob, gempa bumi, tsunami, dan abrasi pantai. Menghadapi risiko tersebut, mahasiswa UNDIP merasa perlu melakukan edukasi kepada anak-anak sebagai langkah preventif untuk meminimalkan dampak buruk saat bencana terjadi.
“Kegiatan ini kami rancang agar anak-anak lebih mengenal macam-macam luka dan bagaimana cara menangani korban bencana secara sederhana, terutama dalam konteks bencana multi-pesisir,” ujar Ananda Tasya, pencetus kegiatan dari tim KKN-T UNDIP.
Baca Juga: Mahasiswa UGM Jadi Ujung Tombak Diplomasi Ekspor UMKM Lewat KKN-PPM
Kegiatan dimulai dengan pengenalan berbagai alat dalam kotak P3K dan jenis-jenis luka ringan yang umum terjadi saat bencana. Anak-anak juga diberi pemahaman dasar tentang fungsi dan penggunaan masing-masing alat. Setelah sesi pengenalan, peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang didampingi oleh dua mahasiswa KKN-T di setiap kelompok untuk melakukan praktik langsung.
Dalam sesi simulasi, anak-anak berperan aktif dengan membagi tugas menjadi korban, tim pencari korban, dan tim medis. Mereka mempraktikkan teknik pertolongan pertama yang telah dipelajari sebelumnya. Mahasiswa KKN-T tetap mendampingi selama simulasi untuk memastikan pemahaman peserta dan memberikan arahan apabila diperlukan.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi refleksi dan tanya jawab. Beberapa siswa diminta untuk membagikan pengalaman dan pelajaran yang mereka dapatkan selama kegiatan berlangsung.
“Aku baru tahu kalau setiap rumah itu sebaiknya punya kotak P3K. Hari ini aku juga belajar cara merawat orang yang terluka,” ungkap Selly, salah satu siswi SDN 02 Tambakbulusan.
Tim KKN-T UNDIP berharap kegiatan ini dapat menjadi titik awal bagi peningkatan kesadaran masyarakat, terutama anak-anak, akan pentingnya pertolongan pertama dalam situasi bencana.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara mahasiswa, warga, dan pihak-pihak terkait dalam membentuk lingkungan yang lebih tanggap dan siap menghadapi bencana.
Ketua Kelompok 1 KKN-T UNDIP, Rifa’i, menyampaikan bahwa kegiatan edukasi ini merupakan bagian dari rangkaian program kerja mereka di Desa Tambakbulusan yang berlangsung dari 26 April hingga 26 Juni 2025.
“Kami berupaya membuat program kerja yang tidak hanya mengembangkan potensi desa, tetapi juga berdampak jangka panjang bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain pelatihan pertolongan pertama, kelompok mahasiswa ini juga menggelar berbagai kegiatan lainnya, seperti lomba memancing dan bazar UMKM, sosialisasi pembuatan sabun ramah lingkungan berbahan ecoenzym, pembukuan keuangan UMKM melalui aplikasi SI APIK, hingga edukasi tentang alat pancing ilegal dan dampaknya terhadap ekosistem laut.
Kehadiran mahasiswa KKN-T UNDIP di Tambakbulusan membawa warna baru dalam pemberdayaan masyarakat, terutama dalam mengedukasi generasi muda untuk lebih peduli dan siap menghadapi situasi darurat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.