Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso, Warga Empat Desa Mengungsi ke Tempat Terbuka

Warga dari Desa Tokilo, Tindoli, Tolambo, dan Bancea terpaksa mengungsi dan memilih bermalam di tempat terbuka karena khawatir akan gempa susulan. (doc. BPBD Morowali Utara)
Warga dari Desa Tokilo, Tindoli, Tolambo, dan Bancea terpaksa mengungsi dan memilih bermalam di tempat terbuka karena khawatir akan gempa susulan. (doc. BPBD Morowali Utara)

Poso, krajan.id – Guncangan gempa bumi berkekuatan 6,0 magnitudo yang terjadi pada Rabu, (24/7/2025), di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, masih meninggalkan kepanikan dan trauma mendalam bagi warga, terutama di desa-desa yang berada dekat dengan pusat gempa. Warga dari Desa Tokilo, Tindoli, Tolambo, dan Bancea terpaksa mengungsi dan memilih bermalam di tempat terbuka karena khawatir akan gempa susulan.

Bacaan Lainnya

Menurut informasi yang disampaikan oleh Faisal Tahadju, ST., M.Si, Analis Bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali Utara, hingga malam hari setelah kejadian, sudah terjadi 16 kali gempa susulan yang cukup dirasakan oleh masyarakat.

“Warga masih trauma dan memilih untuk mengungsi sementara karena belum merasa aman berada di dalam rumah,” ujar Faisal.

Warga dari Desa Tokilo, Tindoli, Tolambo, dan Bancea terpaksa mengungsi dan memilih bermalam di tempat terbuka karena khawatir akan gempa susulan. (doc. BPBD Morowali Utara)
Warga dari Desa Tokilo, Tindoli, Tolambo, dan Bancea terpaksa mengungsi dan memilih bermalam di tempat terbuka karena khawatir akan gempa susulan. (doc. BPBD Morowali Utara)

Gempa ini juga menyebabkan kerusakan fisik di beberapa lokasi. Di Desa Bancea, satu unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan berat. Sementara itu, satu bangunan pertokoan Alfamidi Tentena mengalami kerusakan ringan.

Baca Juga: TMMD Bukan Sekadar Upacara, Mahasiswa KKN 55 UNUGIRI Gali Inspirasi dari Sinergi Lintas Sektor

Tak hanya itu, pasien di rumah sakit di Tentena dan Poso juga panik dan berhamburan keluar gedung saat gempa mengguncang.

Warga dari Desa Tokilo, Tindoli, Tolambo, dan Bancea terpaksa mengungsi dan memilih bermalam di tempat terbuka karena khawatir akan gempa susulan. (doc. BPBD Morowali Utara)
Warga dari Desa Tokilo, Tindoli, Tolambo, dan Bancea terpaksa mengungsi dan memilih bermalam di tempat terbuka karena khawatir akan gempa susulan. (doc. BPBD Morowali Utara)

Faisal menjelaskan bahwa gempa yang mengguncang Poso ini berkaitan dengan aktivitas megathrust, yakni zona patahan besar yang terbentuk di batas antar-lempeng tektonik. Indonesia sebagai negara yang berada di pertemuan tiga lempeng besar dunia yaitu Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik memang rawan terhadap gempa besar akibat aktivitas megathrust.

Megathrust merupakan fenomena geologi yang tidak bisa dihindari. Namun, dengan pemahaman dan mitigasi yang tepat, dampaknya bisa diminimalkan,” jelas Faisal.

Ia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat serta peran aktif semua pihak dalam menghadapi potensi bencana alam seperti ini.

Baca Juga: Mahasiswa KKN R39 UNTAG Surabaya Gelar Sosialisasi Pengelolaan Jelantah di Desa Duyung: Edukasi Lingkungan Berbasis Komunitas dan Tukar Sembako

Situasi di lapangan hingga saat ini masih dipantau secara intensif oleh tim BPBD dan relawan. Pihak berwenang terus mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta segera menuju titik aman apabila terjadi guncangan susulan.

“Kami berharap masyarakat tetap waspada, mengikuti arahan petugas di lapangan, dan tidak mudah terpancing informasi yang belum jelas sumbernya. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa,” pungkas Faisal.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *