Bulurejo, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 37 Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar program Gerakan Hijau: Reboisasi di Desa Bulurejo sebagai upaya nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan ketahanan pakan ternak. Program ini sejalan dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya SDG 13 (Climate Action), SDG 15 (Life on Land), dan SDG 11 (Sustainable Cities and Communities).
Ketua KKN 37 UNS, Taufiq Mahera Putra, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah vegetasi yang mampu menyerap karbon dioksida serta mengurangi dampak pemanasan global.
“Dengan adanya reboisasi ini, kami berharap Desa Bulurejo menjadi lebih hijau, ramah lingkungan, dan tangguh dalam menghadapi perubahan iklim,” ujarnya.
Sebagai bagian dari program ini, tim KKN 37 UNS menanam 1.500 bibit pohon, seperti balsa, gmelina, kaliandra, lamtoro, pete, sirsak, randu, dan jambu biji. Bibit tersebut diperoleh dari persemaian BPDAS Jumantono dan ditanam di beberapa dusun, yaitu Mendungsari, Gunungduk, Jengglong, dan Cinet.
PJ Program Reboisasi, Dhony Adantha Rangga Kusuma, menuturkan bahwa pemilihan jenis pohon dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat ekologis dan ekonomis bagi masyarakat.
“Kami memilih tanaman yang tidak hanya berfungsi sebagai penghijauan tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak dan buah-buahan bagi warga,” jelasnya.
Sebelum proses penanaman, tim KKN mengadakan sosialisasi di Dusun Jengglong pada 1 Januari 2025 dalam pertemuan ibu-ibu PKK Dukuh Gunungrejo. Sosialisasi ini menyoroti manfaat kaliandra sebagai bank pakan ternak serta mengajak masyarakat untuk menanam pohon di pekarangan mereka. Setelah sosialisasi, warga yang berminat didata dan diberikan bibit untuk ditanam di lahan mereka.
Di Dusun Cinet, partisipasi masyarakat sangat tinggi karena mayoritas penduduknya memiliki ternak kambing. Tim KKN berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, termasuk Kepala Dusun dan enam Ketua RT, untuk memastikan distribusi bibit berjalan lancar.
“Kami sangat terbantu dengan keterlibatan tokoh masyarakat yang berperan sebagai penggerak dan motivator bagi warga untuk aktif dalam program reboisasi ini,” ungkap Adiya Decianti Purwaningrum, salah satu PJ Program Reboisasi.
Tak hanya itu, kegiatan reboisasi di Dusun Mendungsari dilakukan bersamaan dengan kegiatan senam ibu-ibu RW 08. Sebelum penanaman, tim KKN memberikan sosialisasi mengenai pentingnya penghijauan dan manfaat tanaman yang dibagikan.
Baca Juga: KKN 122 UNS Berdayakan Masyarakat Melalui Workshop Pengolahan Batang Pisang Menjadi Keripik
Bibit buah-buahan diberikan secara merata kepada ibu-ibu agar dapat ditanam di pekarangan rumah mereka.
“Kami ingin masyarakat memiliki rasa kepemilikan terhadap pohon yang ditanam, sehingga mereka akan merawatnya dengan baik,” tambah Adiya.
Salah satu lokasi penting dalam program ini adalah Situs Watudakon di Dusun Gunungduk, yang merupakan situs warisan budaya yang terdaftar di UNESCO.
Berdasarkan arahan Kepala Desa Bulurejo, tim KKN melakukan reboisasi di beberapa titik yang mengalami penggundulan lahan untuk mencegah tanah longsor.
Kegiatan di Dusun Gunungduk dilakukan bersamaan dengan kerja bakti masyarakat setempat, sehingga antusiasme warga cukup tinggi. Sama seperti di Mendungsari, beberapa bibit tidak langsung ditanam oleh tim KKN, melainkan dibagikan kepada warga sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka.
“Kami ingin program ini berkelanjutan, sehingga masyarakat harus terlibat langsung dalam perawatannya. Dengan begitu, manfaat dari reboisasi ini dapat dirasakan dalam jangka panjang,” pungkas Dhony.
Baca Juga: Sosialisasi Keselamatan Berkendara dan Pengenalan Rambu Lalu Lintas di SD Negeri 1 Giriwoyo
Reboisasi yang dilakukan di Desa Bulurejo diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, baik dalam meningkatkan kualitas udara, mencegah erosi, maupun memperindah lingkungan desa.
Selain itu, dengan adanya pohon pakan ternak seperti kaliandra, diharapkan ketahanan pangan bagi peternak semakin meningkat.
Program ini juga menjadi bentuk edukasi bagi masyarakat akan pentingnya penghijauan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk turut serta dalam gerakan penghijauan, sehingga keberlanjutan lingkungan bisa terjaga,” tutup Taufiq Mahera Putra.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.