Harga Pokok Pesanan: Kenapa Tim Internal Perusahaan Adalah MVP di Keputusan Ini?

Ilustrasi foto/pinterest
Ilustrasi foto/pinterest

Dalam dunia akuntansi manajemen, konsep harga pokok pesanan atau job-order costing adalah elemen penting yang menentukan kesuksesan operasional sebuah perusahaan, terutama bagi bisnis yang bergantung pada pesanan khusus seperti manufaktur proyek atau konstruksi.

Namun, di balik perhitungan angka yang rumit, ada satu faktor yang sering diabaikan: peran tim internal perusahaan. Mengapa mereka menjadi tokoh kunci dalam keberhasilan perhitungan ini?

Bacaan Lainnya

Di era industri 4.0, perkembangan teknologi telah membawa sistem informasi yang semakin canggih, membuat perhitungan harga pokok pesanan lebih strategis namun juga lebih kompleks. Harga pokok pesanan, sebagaimana dijelaskan oleh Horngren et al. (2012), adalah metode pengumpulan biaya langsung, seperti bahan baku dan tenaga kerja, serta biaya tidak langsung (overhead), yang dialokasikan untuk satu pesanan tertentu. Kendati begitu, secanggih apa pun teknologi yang digunakan, kualitas keputusan tetap sangat bergantung pada keterlibatan tim internal.

Tim internal, yang meliputi departemen produksi, logistik, hingga pemasaran, adalah garda terdepan yang memastikan setiap data yang masuk ke sistem akuntansi mencerminkan kondisi nyata di lapangan. Mereka yang bertanggung jawab mengelola jadwal, memantau kapasitas produksi, dan menjaga kualitas produk. Menurut Napitupulu (2015), koordinasi antar-departemen menjadi krusial untuk memastikan setiap informasi yang digunakan dalam perhitungan harga pokok pesanan akurat dan relevan.

Ambil contoh dari tim produksi. Mereka memiliki pemahaman mendalam mengenai penggunaan bahan baku, efisiensi mesin, dan kebutuhan tenaga kerja. Informasi ini sangat penting untuk mengidentifikasi biaya variabel yang sebenarnya terjadi.

Tanpa masukan dari tim produksi, perhitungan bisa meleset dan berisiko besar bagi perusahaan. Sebaliknya, tim yang tidak memberikan data dengan cermat dapat menyebabkan kerugian finansial akibat kesalahan penentuan harga.

Baca Juga:

Selain itu, peran tim internal juga terlihat dalam pengawasan kualitas. Misalnya, dalam sebuah proyek konstruksi, tim proyek bertugas memastikan bahwa semua biaya yang dicantumkan—mulai dari material hingga tenaga kerja—benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan. Pengawasan yang kurang detail berpotensi menyebabkan pembengkakan biaya atau penghilangan elemen penting, yang pada akhirnya merusak profitabilitas perusahaan.

Peran tim internal menjadi semakin penting di tengah tantangan dunia bisnis yang serba dinamis. Misalnya, ketika terjadi perubahan harga bahan baku atau gangguan dalam rantai pasokan, tim internal yang tanggap akan memberikan data real-time untuk penyesuaian harga pokok pesanan. Jika data ini tidak disampaikan dengan akurat, perusahaan bisa kehilangan kesempatan untuk menyesuaikan strategi harga dan efisiensi biaya.

Lebih jauh lagi, faktor komunikasi menjadi kunci keberhasilan. Meski teknologi memungkinkan kolaborasi lebih mudah, koordinasi antar-departemen tetap menjadi tantangan. Tanpa komunikasi yang solid, bisa terjadi kesalahpahaman antara tim pemasaran, produksi, dan keuangan, yang akhirnya berdampak pada akurasi perhitungan harga pokok pesanan.

Baca Juga:

Pada akhirnya, secanggih apa pun teknologi akuntansi yang digunakan, keberhasilan perhitungan harga pokok pesanan tetap berada di tangan tim internal perusahaan. Mereka adalah penghubung antara teori dan realitas di lapangan, memastikan angka-angka yang dihasilkan mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

Sebagaimana disampaikan Drury (2013), keputusan yang didasarkan pada data akurat adalah kunci menjaga keseimbangan antara biaya dan keuntungan. Tim internal bukan sekadar pelengkap; mereka adalah MVP sejati dalam perhitungan harga pokok pesanan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *