Desa Cinandang, Krajan.id – Upaya menumbuhkan semangat literasi sejak usia dini kembali digalakkan melalui program kerja mahasiswa BBK 6 Universitas Airlangga (UNAIR) yang mengadakan serangkaian kegiatan literasi bagi anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) di Desa Cinandang, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Literasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merupakan kemampuan dalam membaca dan menulis. Lebih dari sekadar keterampilan dasar, literasi menjadi kunci penting dalam membentuk pola pikir kritis dan kemampuan berkomunikasi yang baik.
Namun, berdasarkan laporan World’s Most Literate Nations, Indonesia menduduki peringkat ke-40 dari 61 negara, menandakan bahwa minat baca masyarakat masih tergolong rendah.
Melihat realitas tersebut, mahasiswa BBK 6 UNAIR berinisiatif menggelar program bertajuk “Hidupkan Semangat Literasi Sejak Dini!” selama empat hari, yang terbagi menjadi tiga hari kegiatan di SD Negeri Cinandang dan satu hari di TK setempat. Program ini menyasar anak-anak usia sekolah dasar dan pra-sekolah agar lebih akrab dengan buku dan cerita, melalui metode interaktif dan menyenangkan.

Rangkaian kegiatan di SD mencakup sesi “Bacakan Saya Buku”, “Membaca Nyaring”, “Cerdas Mengulas Buku”, hingga “Proyek Berbasis Buku”. Sementara itu, kegiatan di TK lebih disesuaikan dengan kemampuan anak, yaitu berfokus pada kegiatan membaca nyaring dan mengamati gambar dalam buku cerita.
Kegiatan dimulai dengan sesi “Bacakan Saya Buku”, di mana mahasiswa membacakan cerita pilihan kepada siswa. Selanjutnya, dalam sesi “Membaca Nyaring”, giliran siswa yang membaca kembali buku yang telah didengar sebelumnya. Untuk menumbuhkan daya analisis, siswa juga diajak mengulas isi buku di depan kelas dalam sesi “Cerdas Mengulas Buku”.
Puncaknya, mereka ditantang untuk membuat proyek berdasarkan cerita yang dibaca, seperti menggambar dan menerapkan praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) contohnya mencuci tangan dengan benar dan makan buah bersama.
Kegiatan di TK pun tak kalah menarik. Meski lebih sederhana, anak-anak tampak antusias saat mengikuti sesi membaca nyaring dan menunjuk gambar-gambar menarik dalam buku cerita. Bahkan beberapa dari mereka meminta buku yang sama untuk dibacakan ulang.

“Seru banget! Diajarin cara cuci tangan sambil makan buah bareng,” ujar Gibran, siswa kelas 4 SDN Cinandang, dengan semangat.
Antusiasme para siswa menunjukkan bahwa budaya literasi tidak harus dimulai dari hal-hal yang rumit. Membiasakan anak untuk mendengarkan, membaca, dan menikmati cerita secara konsisten adalah langkah awal yang penting.
Sayangnya, kegiatan seperti ini masih jarang dilakukan di rumah, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki keterbatasan akses dan kebiasaan membaca yang minim.
Menurut salah satu mahasiswa BBK 6 UNAIR, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini.
“Kami ingin anak-anak merasa bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan, bukan beban,” ujarnya.
Baca Juga: KKM 61 UNIBA Gelar Skrining Kesehatan Sebelum Khitanan Massal di Desa Margaluyu
Program ini juga menjadi pengingat bahwa peran literasi bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga memerlukan dukungan aktif dari orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Melalui sinergi berbagai pihak, budaya baca bisa ditanamkan dengan kuat sejak anak-anak duduk di bangku TK dan SD.
Dengan adanya kegiatan ini, BBK 6 UNAIR berharap anak-anak Desa Cinandang memiliki bekal awal yang kuat untuk menjadi generasi yang kritis, bijak, dan cerdas, serta menjadikan buku sebagai sahabat mereka dalam meraih masa depan yang lebih baik.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





