Madiun, Krajan.id – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendampingi masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN BBK) ke-6. Sebanyak 3.159 mahasiswa diterjunkan ke lima kabupaten di Jawa Timur, salah satunya di Kecamatan Saradan dan Kelurahan Ngepeh, Kabupaten Madiun. Program ini berlangsung mulai 7 Juli hingga 4 Agustus 2025, dengan fokus utama pada pemberdayaan berbasis komunitas.
Di titik lokasi Saradan dan Ngepeh, Tim KKN BBK 6 UNAIR menghadirkan program unggulan “Materi Keuangan CEMARA” yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Program ini diimplementasikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan manajemen keuangan keluarga sederhana.
Pada Sabtu, (19/7/2025), Tim KKN BBK 6 UNAIR mengadakan sosialisasi dan pelatihan penyusunan anggaran keuangan rumah tangga, yang diikuti dengan antusias oleh warga setempat. Edukasi ini dimaksudkan agar masyarakat mampu mengatur pendapatan dan pengeluaran secara lebih terencana, sehingga dapat terhindar dari krisis keuangan.
“Anggaran keluarga sangat penting untuk membantu kita mengatur pendapatan bulanan dan pengeluaran, supaya pengeluaran tidak kebablasan,” ungkap Hamid, penanggung jawab program keuangan Tim KKN BBK 6 UNAIR.

Hamid menekankan bahwa sebelum membuat anggaran, masyarakat harus memastikan bahwa kondisi keuangan mereka sudah berada di jalur yang sehat. Ia menyebutkan tiga tanda umum keuangan yang belum sehat:
- Gaji habis untuk cicilan karena utang menumpuk.
- Tidak memiliki dana darurat.
- Pengeluaran lebih besar dari pemasukan.
“Dari sini kita bisa mulai mencari penyebab mengapa uang cepat habis. Misalnya, terlalu sering makan di luar bisa diganti dengan memasak sendiri, membawa bekal, atau membuat daftar belanja yang disiplin,” tambah Hamid.
Warga juga diajak mencatat setiap pengeluaran secara manual menggunakan buku catatan keuangan sederhana. Melalui pencatatan ini, mereka bisa melihat pola konsumsi yang boros dan mulai melakukan perbaikan.
Contoh konkret diberikan saat salah seorang peserta pelatihan menyadari bahwa pengeluaran untuk makanan jauh lebih besar dibandingkan dengan estimasi.
“Solusi sederhananya adalah membuat rencana menu mingguan, membawa bekal, dan mengurangi frekuensi memesan makanan secara daring,” jelas salah satu anggota tim KKN.
Baca Juga: Mahasiswa UNAIR BBK 6 Kenalkan Tiga Bahasa Asing Secara Interaktif di SDN Belik
Masyarakat juga diberikan pemahaman mengenai prioritas vs keinginan. Idealnya, kebutuhan pokok seperti makanan, listrik, air, dan transportasi sebaiknya hanya memakan 60% dari total pendapatan. Sementara itu, utang maksimal 30%, investasi dan proteksi masing-masing 10–20%, sosial atau zakat 2,5–10%, dan hiburan sekitar 5%.
“Konsistensi adalah kunci. Dengan mencatat secara disiplin, kita bisa mencapai stabilitas finansial yang lebih baik,” pungkas Hamid.
Di sesi penutup pelatihan, Tim KKN BBK 6 UNAIR juga mengedukasi warga tentang bahaya pinjaman online ilegal (pinjol) dan investasi bodong. Mutiara, koordinator edukasi literasi keuangan tim, mengingatkan bahwa banyak masyarakat tergiur oleh janji kemudahan pinjaman atau keuntungan besar, namun berujung pada jebakan utang dan penipuan.
“Ciri-ciri pinjol ilegal adalah tidak terdaftar di OJK, menetapkan bunga sangat tinggi, serta menerapkan penagihan kasar dan intimidatif,” jelasnya.
Begitu pula dengan investasi bodong yang kerap menjanjikan keuntungan besar tanpa risiko dan seringkali meminta tambahan dana secara terus-menerus. Untuk menghindarinya, masyarakat diminta selalu memeriksa legalitas penyedia layanan melalui situs resmi www.ojk.go.id atau menggunakan aplikasi cekfintech.id.

Selain itu, tim juga mengenalkan layanan pengaduan OJK melalui APPK (kontak 157), yang dapat digunakan masyarakat bila dirugikan oleh lembaga keuangan. Forum iASC (Industri Anti Scam Center) juga diperkenalkan sebagai upaya kolaboratif antara industri perbankan dan e-commerce dalam merespon laporan penipuan dengan cepat.
Tak kalah penting, warga diberi edukasi tentang BI Checking / Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) sebagai referensi untuk mengetahui kelayakan kredit seseorang di lembaga keuangan formal.
Melalui program ini, Tim KKN BBK 6 UNAIR tidak hanya memberikan solusi praktis, tetapi juga membangun kesadaran kritis masyarakat dalam pengelolaan keuangan, menjauhi praktik pinjaman ilegal dan investasi abal-abal, serta membentuk pondasi keuangan keluarga yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Program edukasi keuangan ini diharapkan menjadi bekal jangka panjang bagi warga Saradan dan Ngepeh dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan, sekaligus menjadi wujud nyata kontribusi dunia akademik dalam mendukung pembangunan masyarakat dari tingkat paling dasar.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





