Indonesia Darurat Kesehatan Mental: Menghapus Tabu Konsultasi Psikolog

foto/penulis
foto/penulis

Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dari kesejahteraan manusia, tetapi di Indonesia isu ini masih sering dianggap tabu. Padahal, menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan di mana seseorang mampu mengenali potensi dirinya, menghadapi tekanan hidup sehari-hari, bekerja secara produktif, dan berkontribusi pada komunitasnya.

Ironisnya, kasus perundungan dan bunuh diri, terutama di kalangan remaja, semakin meningkat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sekitar 20% populasi Indonesia mengalami gangguan mental, menunjukkan bahwa satu dari lima orang berisiko menghadapi masalah ini. Penelitian Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) juga mencatat bahwa 5,5% remaja di Indonesia terdiagnosis mengalami gangguan mental.

Bacaan Lainnya

Namun, meski prevalensinya tinggi, sangat sedikit yang mengakses layanan konseling. Salah satu penyebab utama adalah stigma sosial yang melekat pada isu kesehatan mental. Tulisan ini akan membahas tantangan dalam menangani krisis kesehatan mental di Indonesia, stigma yang menghalangi pencarian bantuan, serta pentingnya konsultasi psikolog sebagai langkah awal pemulihan.

Stigma negatif tentang konsultasi psikolog masih meluas di masyarakat. Banyak orang memilih untuk diam dan menutupi masalahnya karena khawatir dianggap lemah atau “gila.” Stigma ini sering kali berakar pada kurangnya pemahaman masyarakat tentang apa itu gangguan mental, penyebabnya, dan bagaimana cara menanganinya.

Gangguan mental kerap dianggap sebagai aib keluarga yang harus disembunyikan. Bahkan, di beberapa daerah, gangguan mental dikaitkan dengan hal-hal supranatural seperti kerasukan atau kurang ibadah, sehingga orang terdekat lebih memilih mencari pertolongan dari dukun atau ahli agama daripada profesional kesehatan.

Baca Juga: Antara Dukungan dan Obsesi: Menelusuri Sisi Psikologis di Balik Fenomena Fangirling K-Pop

Media massa juga tak luput dari tanggung jawab. Alih-alih memberikan edukasi, beberapa media justru memperkuat stigma dengan menggambarkan penderita gangguan mental sebagai “orang gila” yang berbahaya.

Akibatnya, individu yang membutuhkan bantuan merasa malu untuk berkonsultasi ke psikolog. Masalah yang tidak ditangani ini kemudian berkembang menjadi lebih serius, meningkatkan risiko bunuh diri, isolasi sosial, dan diskriminasi di tempat kerja maupun pendidikan.

Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, profesional kesehatan mental, dan media massa. Kampanye edukasi yang masif diperlukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental.

Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan tenaga profesional di bidang psikologi dan memperluas akses layanan, terutama di daerah terpencil. Subsidi atau bantuan biaya konsultasi juga dapat menjadi langkah strategis untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan mental yang mereka butuhkan.

Baca Juga: Marriage-Free Jadi Pilihan Gen Z?

Media massa dan tokoh publik dapat memanfaatkan pengaruh mereka untuk menyebarkan pesan-pesan positif. Konten edukatif yang kreatif, cerita inspiratif dari tokoh masyarakat tentang perjuangan mereka melawan gangguan mental, serta pelibatan influencer dalam kampanye kesadaran dapat membantu mengubah cara pandang masyarakat.

Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam menangani krisis kesehatan mental. Dengan prevalensi gangguan mental yang tinggi dan stigma sosial yang meluas, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan kesehatan mental. Konsultasi psikolog perlu dipromosikan sebagai bagian integral dari perawatan kesehatan.

Tanpa langkah konkret untuk menghapus stigma dan meningkatkan akses layanan, krisis ini akan terus mengancam kualitas hidup masyarakat Indonesia. Hanya dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara mental.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *