Inovasi Kampus Mengajar 8: Ular Tangga Jadi Solusi Tingkatkan Kemampuan Numerasi Siswa Tingkat SD dan SMP

Pembelajaran IPA dengan Permainan Ular Tangga di SDN Kalang 2 . (doc. Kampus Mengajar 8)
Pembelajaran IPA dengan Permainan Ular Tangga di SDN Kalang 2 . (doc. Kampus Mengajar 8)

Surakarta, Krajan.id – Dalam upaya meningkatkan minat dan kemampuan numerasi siswa, mahasiswa program Kampus Mengajar 8 dari Universitas Sebelas Maret kembali berinovasi. Kali ini, mereka menghadirkan permainan tradisional ular tangga sebagai media pembelajaran yang menyenangkan, interaktif dan efektif.

Program ini telah berhasil diterapkan di beberapa sekolah, di antaranya SMP Islam Sudirman Polokarto, SMP Nurul Islam Jepara, dan SDN Kalang 2 Ngawi. Permainan ular tangga yang biasanya dianggap sebagai hiburan belaka, kini disulap menjadi alat pembelajaran yang seru.

Bacaan Lainnya

Setiap kotak dalam papan ular tangga diisi dengan soal-soal matematika atau soal numerasi lainnya  yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Dengan cara ini, siswa diajak untuk belajar sambil bermain, sehingga materi yang tadinya terasa sulit menjadi lebih mudah dipahami.

“Kami melihat potensi besar dari permainan ular tangga untuk meningkatkan minat belajar matematika siswa di SMP Islam Sudirman Polokarto,” ujar Mufidzah Listiyorini, salah satu peserta Kampus Mengajar 8 yang terlibat dalam program ini di Kabupaten Sukoharjo.

“Dengan bermain ular tangga, siswa tidak hanya belajar berhitung, tetapi juga melatih kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis.”

Permainan ular tangga merupakan media pembelajaran yang mudah untuk dibuat dan dimainkan di lingkungan sekolah. Media belajar ini hanya membutuhkan ular tangga, dadu, dan pion orang untuk bermain.

Pembelajaran numerasi dengan ular tangga. (doc. Kampus Mengajar 8)
Pembelajaran numerasi dengan ular tangga. (doc. Kampus Mengajar 8)

Antusiasme siswa terhadap program ini sangat tinggi. Mereka merasa lebih tertantang dan tidak bosan saat belajar matematika.

“Anak-anak sangat senang dengan permainan ular tangga ini. Mereka berlomba-lomba untuk menjawab soal-soal yang ada,” ungkap Bapak Wahyono, Kepala Sekolah dari SMP Islam Sudirman Polokarto.

Para guru juga memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa Kampus Mengajar 8. Mereka berharap program serupa dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Baca Juga: Program Privat Mentoring: Upaya Mahasiswa Kampus Mengajar Tingkatkan Literasi di SMP Negeri 3 Bulu

Hal serupa juga dirasakan pada pembelajaran mata pelajaran IPA di SMP Nurul Islam Jepara. “Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan media ular tangga ini memberikan kesan positif terhadap siswa. Tidak hanya meningkatkan kemampuan berpikir kritis, tetapi juga memudahkan siswa mengingat pelajaran dan mengembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama dan komunikasi,” ujar Musthafa, peserta Kampus Mengajar 8 yang terlibat bertugas di SMP Nurul Islam Jepara.

Pembelajaran IPA dengan Permainan Ular Tangga di SMP Nurul Islam Jepara. (doc. Kampus Mengajar 8)
Pembelajaran IPA dengan Permainan Ular Tangga di SMP Nurul Islam Jepara. (doc. Kampus Mengajar 8)

Selain itu, penerapan pembelajaran permainan ular tangga ini juga mendapatkan apresiasi dan kesan positif dari para guru SMP Nurul Islam, yang menyatakan bahwa metode ini berhasil membuat siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

“Permainan ini tidak hanya membuat siswa lebih memahami materi, tetapi juga menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan mengurangi kejenuhan selama proses belajar mengajar,” ujar guru pamong Kampus Mengajar 8 SMP Nurul Islam

Ini juga sesuai dengan keadaan yang terjadi di SDN Kalang 2, Kabupaten Ngawi. “Siswa-siswi yang awalnya hanya diam dan tidak terlalu aktif menjadi lebih bersemangat saat kami mengeluarkan ular tangga. Mereka menjadi sangat antusias dan berlomba-lomba untuk menyelesaikan permainan agar menjadi pemenang dalam kelas. Mereka juga bekerja sama dalam kelompok untuk menemukan jawaban yang tepat saat kelompok mereka perlu menjawab pertanyaan,” terang Khodijah, mahasiswa kampus mengajar 8 yang bertugas di SDN Kalang 2 Kabupaten Ngawi.

Dengan diadakannya pembelajaran kelas menggunakan permainan ular tangga, para siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Tidak hanya beberapa siswa saja yang antusias, bahkan siswa-siswi yang sebelumnya cenderung diam dan kurang bersemangat juga ikut terlibat aktif. Ketika ditanya mengenai proses pembelajaran berbasis permainan ini, siswa-siswi SDN Kalang 2 menunjukkan semangat yang tinggi.

Baca Juga: Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 8 Dorong Inovasi Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Lingkungan di SMP MURNI 1 Surakarta

Implementasi permainan ular tangga dalam pembelajaran matematika dan sains telah memberikan dampak positif terhadap prestasi belajar siswa. Beberapa siswa yang awalnya kesulitan dalam memahami konsep materi, kini menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini membuktikan bahwa permainan tradisional dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa.

Program Kampus Mengajar 8 diharapkan dapat menginspirasi para pendidik untuk lebih kreatif dalam mengembangkan media pembelajaran yang menyenangkan dan efektif. Dengan demikian, minat belajar siswa terhadap matematika dapat terus ditingkatkan, sehingga tercipta generasi yang memiliki kemampuan numerasi yang kuat.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *