Inovasi Mahasiswa Kampus Mengajar 8 di SMP Daarul Quran: Tingkatkan Literasi, Numerasi, dan Karakter Siswa

Foto bersama siswa dan pemangku kepentingan sekolah. (doc. KM 8 di SMP Daarul Quran)
Foto bersama siswa dan pemangku kepentingan sekolah. (doc. KM 8 di SMP Daarul Quran)

Sukoharjo, Krajan.id – Program Kampus Mengajar Angkatan 8 menjadi momen berharga bagi SMP Daarul Quran Sukoharjo ketika Oksave Umut Khairat, mahasiswa Universitas Sebelas Maret, bersama timnya—Ardhana Luthfi Hidayatullah (Universitas Negeri Semarang), Hidhayatul Aisyah (Universitas Sebelas Maret), dan Syifa Amala Putri (Universitas Muhammadiyah Surakarta)—menghadirkan serangkaian inovasi pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan.

SMP Daarul Quran Sukoharjo, yang berlokasi di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, memiliki potensi besar untuk berkembang, meskipun menghadapi kendala seperti ketiadaan perpustakaan dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS), serta keterbatasan fasilitas seperti proyektor di ruang kelas. Menyadari tantangan ini, para mahasiswa Kampus Mengajar merancang program-program kerja kreatif yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

Bacaan Lainnya

Salah satu fokus utama program adalah penguatan literasi siswa. Mahasiswa mendirikan “Pojok Baca Kelas” di setiap ruang belajar, menyediakan buku-buku menarik untuk meningkatkan minat baca siswa. Program ini didukung dengan kegiatan pemutaran film edukatif yang dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk mengasah kemampuan memahami informasi. Permainan interaktif seperti teka-teki literasi juga menjadi bagian dari pendekatan menyenangkan dalam pembelajaran.

Kegiatan literasi digital. (doc. KM 8 di SMP Daarul Quran)
Kegiatan literasi digital. (doc. KM 8 di SMP Daarul Quran)

Di bidang numerasi, mereka memperkenalkan konsep melalui pendekatan kreatif. “Game Numerasi,” seperti bingo matematika dan kuis berhitung, dirancang untuk membantu siswa mengasah keterampilan logis dan numerik. Pendekatan ini menunjukkan hasil positif, meskipun asesmen menunjukkan perlunya strategi tambahan untuk siswa yang membutuhkan perhatian lebih.

Mahasiswa juga memperkenalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Pelatihan Canva memungkinkan siswa memahami cara membuat poster dan infografis yang menarik, sementara simulasi interaktif melalui laman Phet membantu memvisualisasikan konsep sains dan matematika. Langkah ini mendapat respons positif dari siswa, yang merasa lebih terlibat dan antusias dalam kegiatan belajar-mengajar.

Baca Juga: Inovasi Kampus Mengajar 8: Ular Tangga Jadi Solusi Tingkatkan Kemampuan Numerasi Siswa Tingkat SD dan SMP

Sebagai bagian dari upaya penguatan karakter, mahasiswa mengadakan berbagai kampanye seperti pembuatan poster bertema Profil Pelajar Pancasila, budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), dan anti-bullying. Mereka juga melibatkan siswa dalam kegiatan seni seperti tie-dye, yang mengajarkan kolaborasi dan kreativitas melalui seni pewarnaan kain.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa tidak hanya mendapatkan pembelajaran akademik, tetapi juga nilai-nilai karakter yang dapat mereka aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Syifa Amala Putri.

Kegiatan outdoor-kreasi tie dye. (doc. KM 8 di SMP Daarul Quran)
Kegiatan outdoor-kreasi tie dye. (doc. KM 8 di SMP Daarul Quran)

Program ini sukses berkat kolaborasi erat dengan berbagai pihak, termasuk Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), kepala sekolah, guru pamong, dan wali kelas. DPL secara rutin memberikan arahan dan evaluasi kepada mahasiswa, memastikan program berjalan sesuai rencana. Guru pamong dan kepala sekolah juga memberikan dukungan penuh, termasuk dalam penyediaan fasilitas untuk kegiatan siswa.

Program Kampus Mengajar ini juga melakukan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) pada awal dan akhir penugasan. Meskipun hasilnya menunjukkan variasi, sebagian siswa mengalami peningkatan, terutama dalam numerasi. Hasil ini memberikan wawasan penting untuk perbaikan strategi pembelajaran di masa depan.

Baca Juga: “Rabu Gemes” Inovasi Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 8 di SMPN 7 Bathin Solapan untuk Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa

“Program ini bukan hanya memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar, tetapi juga membantu kami sebagai mahasiswa memahami dinamika pendidikan di lapangan,” ungkap Ardhana Luthfi Hidayatullah.

Melalui berbagai inovasi ini, SMP Daarul Quran Sukoharjo kini memiliki pondasi yang lebih kuat untuk mengembangkan kualitas pendidikan. Program seperti revitalisasi perpustakaan dan pengenalan teknologi menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan inspiratif.

Mahasiswa Kampus Mengajar berharap program ini dapat terus berlanjut di masa depan, menjangkau lebih banyak sekolah yang membutuhkan.

“Kami percaya, dengan kolaborasi yang tepat, pendidikan Indonesia bisa menjadi lebih baik,” tutup Hidhayatul Aisyah.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *