Inovasi Mahasiswa UNISNU Jepara Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Block Ramah Lingkungan

Proses pembuatan paving block dari sampah plastik. (doc. KKN XIX Sulang UNISNU Jepara)
Proses pembuatan paving block dari sampah plastik. (doc. KKN XIX Sulang UNISNU Jepara)

Rembang, Krajan.id – Permasalahan sampah plastik yang semakin menumpuk kini mendapat jawaban kreatif dari Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) XIX Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara. Berlokasi di Desa Sulang, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, para mahasiswa menghadirkan inovasi dengan mengolah sampah plastik dan limbah batu bara (fly ash) menjadi paving block ramah lingkungan. Program ini resmi diperkenalkan pada (18/8/2025), di bawah bimbingan dosen pendamping, Muh. Muhaimin, S.Pd.I., M.Pd.

Selama ini, Bank Sampah Desa Sulang menjadi tempat penumpukan plastik yang sulit diurai. Sebagian besar plastik tersebut bahkan tidak memiliki nilai jual karena faktor jenis material, tingkat kontaminasi, serta minimnya permintaan pasar.

Bacaan Lainnya

Di sisi lain, limbah batu bara (fly ash) juga masih menjadi persoalan lingkungan yang belum tertangani dengan baik. Melihat kondisi tersebut, Tim KKN XIX UNISNU Jepara memutuskan untuk memadukan kedua jenis limbah itu menjadi produk konstruksi yang bermanfaat.

“Inovasi paving block ini lahir dari keresahan kami terhadap kondisi lingkungan. Kami ingin menunjukkan bahwa limbah pun bisa bernilai jika diolah dengan tepat,” ungkap salah satu mahasiswa KKN.

Penciptaan paving block ramah lingkungan ini melibatkan berbagai pihak. Tidak hanya mahasiswa KKN, tetapi juga mendapat dukungan dari Karang Taruna Desa Sulang serta BUMDes Sulang. Kolaborasi ini membuktikan sinergi antara akademisi, pemuda, dan lembaga desa dalam mengatasi persoalan lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.

Produk paving block dari plastik dan fly ash tersebut terbukti memiliki potensi besar. Selain mampu mengurangi timbunan sampah plastik dan memanfaatkan limbah fly ash, inovasi ini juga mendukung program pembangunan ramah lingkungan yang tengah digencarkan pemerintah.

Proses pencetakan paving block dari sampah plastik. (doc. KKN XIX Sulang UNISNU Jepara)
Proses pencetakan paving block dari sampah plastik. (doc. KKN XIX Sulang UNISNU Jepara)

Meski begitu, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah harga jual paving block yang belum sekompetitif produk konvensional berbahan semen, serta branding produk yang masih perlu diperkuat. Menyikapi hal tersebut, Tim KKN XIX UNISNU Jepara menjalin kerja sama dengan Pemerintah Desa Sulang. Pemerintah desa pun berkomitmen untuk menyerap produksi paving block ini sebagai material pembangunan jalan desa.

“Kami menyambut baik inovasi mahasiswa UNISNU. Produk paving block ini akan kami gunakan dalam pembangunan infrastruktur desa, sekaligus mendukung upaya menjaga lingkungan,” ujar salah satu perangkat Desa Sulang.

Ke depan, tim KKN bersama Karang Taruna dan BUMDes Sulang bertekad meningkatkan kualitas, daya saing, dan memperkuat branding produk. Harapannya, masyarakat semakin percaya terhadap produk ramah lingkungan ini, sehingga pemanfaatannya semakin meluas.

Inovasi ini menjadi bukti nyata penerapan ekonomi sirkular: limbah yang semula tidak bernilai kini bisa diubah menjadi produk konstruksi yang bermanfaat. Selain memberi solusi atas masalah lingkungan, gagasan ini juga membuka peluang kerja sama baru serta berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sulang.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *