Inovasi Mahasiswa UNS Sulap Limbah Daun Jati Jadi Energi Terbarukan di Desa Jatisari

Pelaksanaan Sosialisasi Pemanfaatan Daun Jati menjadi Biobriket pada hari Sabtu (14/6/2025) di Balai Desa Jatisari. (doc. pribadi)
Pelaksanaan Sosialisasi Pemanfaatan Daun Jati menjadi Biobriket pada hari Sabtu (14/6/2025) di Balai Desa Jatisari. (doc. pribadi)

Jatisari, Krajan.id – Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret (UNS) menghadirkan inovasi energi terbarukan di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mereka mengolah limbah daun jati menjadi biobriket, sebuah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis.

Gagasan ini lahir dari keprihatinan terhadap tingginya ketergantungan masyarakat pada bahan bakar fosil serta belum optimalnya pemanfaatan limbah organik. Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa.

Bacaan Lainnya

“Biobriket ini tidak hanya mengurangi limbah organik, tetapi juga bisa menjadi peluang ekonomi bagi warga,” ujar Septiana Nina Wulandari, salah satu mahasiswa pelaksana program.

Proses pembuatan biobriket dimulai dari pengumpulan daun jati yang berlimpah di sekitar desa. Daun-daun tersebut kemudian dikarbonisasi, dicampur dengan tepung tapioka sebagai perekat, dicetak, dikeringkan, lalu diuji kualitasnya di Laboratorium Teknik Kimia UNS. Seluruh tahapan dilakukan mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-6235-2000.

Demonstrasi Pembuatan Biobriket oleh tim MBKM. (doc. pribadi)
Demonstrasi Pembuatan Biobriket oleh tim MBKM. (doc. pribadi)

Tak hanya berhenti pada aspek teknis, para mahasiswa juga melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat, terutama kaum ibu, di Balai Desa Jatisari. Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka selama pelatihan, baik dalam sesi diskusi maupun praktik pembuatan biobriket.

“Kami sangat senang dan ingin mencoba membuat biobriket sendiri nantinya,” ungkap salah satu ibu rumah tangga peserta pelatihan dengan antusias.

Baca Juga: Magang Terintegritas Gantikan KKN di FKIP UNTIDAR, Mahasiswa Antusias dan Penuh Harap

Sebagai bentuk keberlanjutan program, mahasiswa juga memperkenalkan strategi pemasaran berbasis digital melalui platform seperti Instagram, Shopee, dan WhatsApp Business. Harapannya, masyarakat dapat memasarkan biobriket secara luas dan menjadikannya sebagai sumber pendapatan baru.

“Kami berharap masyarakat mampu memproduksi biobriket secara mandiri agar program ini berkelanjutan dan dapat meningkatkan pendapatan desa,” tutur Clarissa Vika Kaulika, mahasiswa lainnya.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga mendorong pemberdayaan dan kemandirian masyarakat desa. Limbah yang semula tak bernilai kini berubah menjadi produk inovatif yang memiliki nilai jual dan manfaat ekologis.

Baca Juga: Mahasiswa KKN SDG’s 37 UPN “Veteran” Jawa Timur Gandeng Psikolog Edukasi Ibu RW Semangat Soal Pola Asuh Anak

Sebagai langkah akhir, mahasiswa UNS menyerahkan buku panduan pembuatan biobriket kepada perangkat desa serta merencanakan pendampingan lanjutan agar program dapat terus berjalan setelah masa KKN berakhir. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa lain dalam memanfaatkan potensi lokal untuk menciptakan energi alternatif berkelanjutan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *