Inovasi Mahasiswa UNS Ubah Limbah Batang Tembakau Jadi Bioenergi dan Biopestisida Ramah Lingkungan di Desa Jeruk

Foto bersama dengan warga desa Jeruk selepas sosialisasi pemanfaatan limbah batang tembakau (29/5/2025). (doc. pribadi)
Foto bersama dengan warga desa Jeruk selepas sosialisasi pemanfaatan limbah batang tembakau (29/5/2025). (doc. pribadi)

Boyolali, Krajan.id – Limbah pertanian yang seringkali dianggap sebagai sumber pencemaran lingkungan kini menjelma menjadi berkah bagi warga Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Hal ini berkat inovasi dari sekelompok mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Tim mahasiswa dari Program Studi Teknik Kimia UNS yang tergabung dalam skema “Proyek Membangun Desa” memanfaatkan limbah batang tembakau—yang sebelumnya terbuang sia-sia—menjadi dua produk inovatif: bio-briket sebagai bahan bakar alternatif dan biopestisida ramah lingkungan.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang dilaksanakan pada (29/5/2025) ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga menjadi solusi nyata dalam mendukung praktik pertanian berkelanjutan di pedesaan.

Mengolah Limbah Menjadi Produk Bernilai Tambah

Desa Jeruk dikenal sebagai salah satu sentra pertanian tembakau dan hortikultura. Namun, dalam praktiknya, hanya bagian daun dari tanaman tembakau yang dimanfaatkan untuk industri rokok. Sementara itu, batangnya yang cukup melimpah hanya menjadi limbah tanpa nilai ekonomi.

Dengan luas lahan usaha tani tembakau mencapai 4.035,1 kg/ha, potensi biomassa dari batang tembakau sangat besar jika diolah dengan benar. Menyadari potensi ini, tim mahasiswa UNS yang dipimpin oleh Radityo Alif Rahmanto dan dibimbing langsung oleh Dr. Ir. Joko Waluyo, S.T., M.T., mulai mengembangkan sistem pengolahan batang tembakau menjadi produk bermanfaat.

Dokumentasi sesi diskusi terbuka dan tanya jawab dengan warga desa Jeruk (29/5/2025). (doc. pribadi)
Dokumentasi sesi diskusi terbuka dan tanya jawab dengan warga desa Jeruk (29/5/2025). (doc. pribadi)

Radityo menyampaikan bahwa limbah batang tembakau sangat potensial untuk diolah karena bahan bakunya mudah didapat dan proses produksinya tidak terlalu rumit.

“Potensi dari limbah ini amat besar. Dengan proses yang sederhana, kami berharap hasil olahan ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat Desa Jeruk,” ujar Radityo.

Dua Produk Unggulan: Bio-Briket dan Biopestisida

Dalam proses pengolahan, batang tembakau kering terlebih dahulu melalui proses pirolisis, proses pemanasan tanpa oksigen yang menghasilkan dua komponen utama: char (arang) dan asap cair (liquid smoke). Char kemudian diproses menjadi bio-briket, sedangkan asap cair dimanfaatkan sebagai bahan dasar biopestisida.

Baca Juga: Korean Embassy Goes to USU: Menguatkan Hubungan Bilateral melalui Kolaborasi Pemuda

Bio-briket yang dihasilkan telah diuji berdasarkan standar SNI 01-6235-2000, termasuk pengujian kadar air, kadar abu, kualitas nyala, dan nilai kalor. Hasilnya menunjukkan bahwa briket batang tembakau layak digunakan sebagai bahan bakar alternatif rumah tangga yang ramah lingkungan.

Sementara itu, biopestisida diuji menggunakan metode Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC-MS) dan pengujian efektivitas terhadap hama. Hasil uji menunjukkan bahwa biopestisida ini mampu menjadi alternatif yang lebih aman dibanding pestisida kimia sintetis yang selama ini digunakan petani.

“Dengan dua produk ini, kami ingin menunjukkan bahwa limbah tidak selalu identik dengan sampah, tapi bisa menjadi sumber energi dan solusi ramah lingkungan,” jelas Calista Adiwidya, salah satu anggota tim.

Edukasi dan Pelatihan kepada Warga

Keberhasilan program ini tak hanya diukur dari hasil produk semata, tetapi juga dari partisipasi dan keberlanjutan di tingkat masyarakat. Tim mahasiswa UNS juga menggelar pelatihan dan sosialisasi kepada warga Desa Jeruk.

Baca Juga: Sinergi Mahasiswa Amikom, Dekranasda, dan RKS Sleman Perkuat Branding UMKM Lewat Workshop “Pop Your Brand”

Pelatihan yang diberikan mencakup proses produksi bio-briket dan biopestisida, manajemen keuangan sederhana, serta strategi pemasaran digital melalui media sosial seperti Instagram dan Shopee.

“Kami ingin agar warga desa bisa melanjutkan program ini secara mandiri setelah kami selesai melaksanakan KKN. Dengan demikian, program ini bisa berkelanjutan dan memberi dampak jangka panjang,” tambah Rofi Ariba Rizqullah, anggota tim lainnya.

Dukungan dan Harapan dari Warga Desa

Kehadiran mahasiswa ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Warga merasa terbantu dengan hadirnya solusi pengelolaan limbah yang selama ini belum tersentuh.

“Kami sangat berterima kasih atas kedatangan teman-teman mahasiswa UNS ke Desa Jeruk. Pemaparan mereka membuka mata kami bahwa limbah batang tembakau yang selama ini dibuang begitu saja ternyata bisa diolah jadi sesuatu yang bermanfaat. Ini tidak hanya mengurangi limbah, tapi juga membuka peluang ekonomi baru,” ungkap Priyanto, salah satu warga Desa Jeruk.

Langkah Nyata Mahasiswa UNS untuk Masa Depan Desa

Program inovatif ini melibatkan sejumlah mahasiswa lain seperti Faska Ulul Azmi Mir, Ihsan Radityo, Muhammad Rizqi, Nouvendario Briliant Hernandarestu, Tiara Hosana, Vikri Hardinanto, dan Zuhair Bagas Tranggono. Mereka membuktikan bahwa inovasi dan semangat kolaborasi mampu membawa perubahan positif di tingkat desa.

Dokumentasi sesi pemaparan materi dan pemberian produk (29/5/2025). (doc. pribadi)
Dokumentasi sesi pemaparan materi dan pemberian produk (29/5/2025). (doc. pribadi)

Inisiatif ini menjadi contoh bagaimana mahasiswa dapat terlibat aktif dalam membangun desa melalui pengolahan limbah menjadi produk yang bernilai ekonomi dan ramah lingkungan. Selain mengurangi beban pencemaran, program ini juga memperkuat kewirausahaan sosial berbasis desa, sejalan dengan visi besar program MBKM.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *