Kaligending, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 86 menghadirkan inovasi pangan berbasis zero waste di Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen. Mereka memperkenalkan pengolahan kulit pisang menjadi nugget, sebuah upaya kreatif untuk mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat.
Program ini sejalan dengan tema besar KKN yang mereka usung, yakni “Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat”. Fokus utamanya adalah pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan warga desa.
Salah satu kegiatan unggulan yang digelar adalah pelatihan khusus bersama ibu-ibu PKK Desa Kaligending. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa UNS mengajarkan cara mengolah kulit pisang yang selama ini sering dianggap limbah dan dibuang begitu saja, menjadi nugget lezat bernilai ekonomi. Selain itu, mereka juga memberikan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik secara bijak demi menjaga kelestarian lingkungan.
“Pelatihan ini kami rancang agar masyarakat bisa melihat potensi dari bahan sederhana yang sering terbuang. Dengan inovasi ini, kulit pisang bisa menjadi produk pangan bernilai jual,” ujar salah satu anggota KKN 86.
Pelatihan yang digelar pada (3/8/2025) ini tidak hanya menjadi wadah pembelajaran, tetapi juga sarana untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap limbah organik. Lebih jauh, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi modal pemberdayaan ekonomi yang mendorong peningkatan pendapatan keluarga.
Selama ini, kulit pisang hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau bahkan dibuang begitu saja. Padahal, kulit pisang mengandung serat tinggi yang baik untuk pencernaan, antioksidan yang membantu melawan radikal bebas, serta nutrisi penting lain seperti kalium, vitamin B6, dan magnesium. Kandungan tersebut berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, hingga meningkatkan metabolisme tubuh.
“Dengan pengolahan yang tepat, kulit pisang tidak hanya bisa diubah menjadi makanan lezat, tetapi juga sumber gizi alternatif yang menyehatkan,” tambah mahasiswa UNS dalam sesi pelatihan.
Kegiatan ini disambut meriah oleh ibu-ibu PKK. Mereka tidak hanya menyimak penjelasan, tetapi juga ikut aktif dalam seluruh proses pembuatan nugget, mulai dari mengolah adonan, menggoreng, hingga menyajikan hasilnya.

Salah satu peserta, Setyawinarsih, mengaku terkejut sekaligus senang dengan ide tersebut. “Awalnya kami tidak terpikir kalau kulit pisang bisa dijadikan nugget. Biasanya di sini kulit pisang dibuang atau dijadikan pakan ternak. Tapi setelah mencoba, ternyata enak sekali dan bernilai jual,” ungkapnya dengan antusias.
Melalui program ini, mahasiswa KKN UNS 86 berharap inovasi pangan zero waste dapat semakin dikenal masyarakat desa. Selain membantu mengurangi limbah organik rumah tangga, pengolahan kulit pisang menjadi nugget juga membuka peluang usaha kecil yang berkelanjutan bagi warga Kaligending.
Langkah kecil ini diharapkan dapat menjadi awal perubahan besar dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan perekonomian melalui ide-ide kreatif yang ramah lingkungan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





