Ketapang, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 279 sukses melaksanakan program kerja inovatif di Desa Ketapang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Program tersebut merupakan kolaborasi dengan ibu-ibu PKK desa untuk membuat sabun mandi batang berbahan alami yang berasal dari daun kelor, timun, dan ampas kopi.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat sekaligus mendukung gaya hidup sehat dan ramah lingkungan di tengah masyarakat desa.
Program ini diawali dengan sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun kepada para anggota PKK Desa Ketapang. Mahasiswa KKN UNS Kelompok 279 memberikan pemaparan mengenai pentingnya produk berbahan alami yang menyehatkan dan aman digunakan, sekaligus melatih teknik produksi sabun yang higienis dan efisien. Seluruh proses dilakukan secara bersama-sama di Balai Desa Ketapang.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga produsen dari produk ramah lingkungan yang berkualitas,” ujar Ervina Septianingsih, Ketua tim KKN UNS Kelompok 279. “Sabun ini tidak hanya menyehatkan, tetapi juga berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi warga.”
Program ini tidak sekadar menghadirkan produk sabun mandi biasa, melainkan sebuah inovasi yang mengusung prinsip kesehatan, kelestarian lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Pemanfaatan bahan-bahan alami yang melimpah di sekitar desa menjadi kekuatan utama inovasi ini.
Daun kelor, yang selama ini dikenal sebagai superfood, ternyata juga memiliki khasiat luar biasa untuk perawatan kulit. Kandungan antioksidan dan vitaminnya membantu mencerahkan serta menjaga kelembapan kulit.
Timun menyumbang manfaat segar dan menenangkan kulit, efektif mengurangi iritasi, serta memberikan sensasi nyaman bagi penggunanya. Sementara itu, ampas kopi, limbah hasil pengolahan kopi sehari-hari disulap menjadi scrub alami yang mampu mengangkat sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit, sekaligus memberikan aroma khas yang menyegarkan.
Lebih dari sekadar produk, program ini juga merupakan wujud nyata kepedulian terhadap pelestarian lingkungan. Pemanfaatan bahan lokal yang berkelanjutan dan minim bahan kimia berbahaya dalam sabun ini mendukung kampanye penggunaan produk ramah lingkungan yang kini menjadi kebutuhan mendesak.
KKN UNS Kelompok 279 berharap program ini menjadi inspirasi serta model bagi desa lain dalam mengoptimalkan sumber daya alam mereka tanpa merusak ekosistem sekitar.
“Harapan kami, kegiatan ini bisa berlanjut meski masa KKN telah selesai. Semoga ibu-ibu PKK bisa terus memproduksi sabun ini secara mandiri dan menjadikannya usaha desa yang berkelanjutan,” tambah Ervina.
Melalui program kerja ini, mahasiswa KKN UNS Kelompok 279 menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Mereka tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menumbuhkan daya kreatif dan semangat kewirausahaan masyarakat desa secara berkelanjutan.
Dengan demikian, keberlanjutan program ini diharapkan mampu memupuk kemandirian masyarakat serta memberikan dampak positif jangka panjang yang signifikan bagi Desa Ketapang dan sekitarnya.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
 
 
									
 
													




