Jemput Bola Pajak di Desa Merbuh, Kolaborasi Mahasiswa KKN dan Pemerintah Desa Permudah Warga

Dokumentasi proses pembayaran PBB di Dusun Kalijati Desa Merbuh. (doc. KKN GIAT 12 UNNES)
Dokumentasi proses pembayaran PBB di Dusun Kalijati Desa Merbuh. (doc. KKN GIAT 12 UNNES)

Merbuh, Krajan.id – Inovasi pelayanan publik kembali hadir di Desa Merbuh, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Pemerintah desa bersama mahasiswa KKN GIAT 12 UNNES sukses menyelenggarakan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) secara serentak di seluruh dusun, Sabtu (13/7/2025).

Menariknya, agenda ini tidak hanya sekadar pengumpulan pajak tahunan. Lebih jauh, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pelayanan publik bisa berjalan efisien, dekat dengan warga, dan berbasis kolaborasi. Sistem jemput bola yang diterapkan memudahkan masyarakat karena tidak perlu repot datang ke kantor desa atau tempat pembayaran resmi lainnya.

Bacaan Lainnya

Keterlibatan mahasiswa KKN UNNES memberikan warna tersendiri. Mereka tidak hanya membantu teknis pencatatan dan pendataan, tetapi juga menjadi jembatan komunikasi antara aparat desa dan warga.

“Kehadiran mahasiswa mempercepat pelayanan sekaligus memastikan warga mendapat informasi jelas soal administrasi PBB,” ujar salah satu perangkat desa.

Tempat pembayaran dipusatkan di lokasi strategis, seperti rumah kepala dusun maupun TPQ. Kepala dusun bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan, sementara RT dan RW turut membantu menyebarkan informasi serta mengumpulkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT).

Suasana di pagi hari berlangsung ramai dengan antusiasme masyarakat. Warga cukup membawa SPPT dan uang sesuai ketentuan, lalu langsung menerima bukti lunas.

“Pelayanannya cepat dan ramah. Jadi kami lebih mudah membayar pajak tanpa harus ke balai desa,” ungkap seorang warga yang ikut membayar.

Kolaborasi ini bukan sekadar soal administrasi. Lebih dari itu, kegiatan ini membangun kesadaran kolektif masyarakat mengenai pentingnya pajak untuk pembangunan desa. Pajak yang dibayarkan akan kembali ke warga dalam bentuk pembangunan infrastruktur maupun pelayanan publik.

Baca Juga: Menyemai Mimpi Anak Panti, Mahasiswa KKN UINSI Sidomulyo Gelar Dream Tree Project

Pemerintah Desa Merbuh menargetkan capaian PBB tahun 2025 bisa optimal melalui strategi ini. Dengan dukungan mahasiswa, perangkat dusun, serta partisipasi aktif masyarakat, kegiatan jemput bola pajak diharapkan menjadi budaya positif yang berkelanjutan.

“Kami ingin pembayaran PBB tidak hanya dianggap kewajiban, tetapi juga kesadaran bersama demi kemajuan desa,” tegas salah satu tokoh masyarakat setempat.

Kisah sukses Desa Merbuh ini menjadi contoh bagaimana sinergi antara pemerintah desa, mahasiswa, dan warga dapat menghadirkan pelayanan publik yang sederhana namun berdampak besar bagi keberlanjutan pembangunan desa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *