Sragen, Krajan.id – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia terus memberikan ruang aktualisasi yang luas bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus.
Salah satunya diwujudkan oleh mahasiswa Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang menggelar program magang di Griya Abhipraya, Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Tim magang yang berasal dari angkatan 2022 ini melaksanakan kegiatan dari tanggal 17 Februari hingga 14 Mei 2025. Mereka hadir tidak hanya sebagai pelaksana magang, tetapi juga sebagai pendamping dan penguat semangat bagi anak-anak klien Griya Abhipraya, sebuah lembaga rehabilitasi sosial yang menangani anak-anak dengan permasalahan penyalahgunaan narkotika dan hambatan sosial perilaku.
Mengusung tema “Sekolah Hidup: Jembatan Menuju Kemandirian Anak dengan Hambatan Sosial dan Perilaku”, program ini difokuskan pada pemberdayaan anak-anak klien melalui pendekatan yang humanis, edukatif, dan partisipatif. Para mahasiswa hadir untuk membangun suasana belajar yang inklusif dan menyenangkan.
“Kami ingin agar anak-anak merasa diterima, dihargai, dan didukung untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri dan percaya diri,” ujar Adinda Siti Adira, Ketua Tim Magang MBKM UNS.

Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah Home Sweet Home, yakni kegiatan yang bertujuan menumbuhkan kebiasaan positif melalui pendekatan kekeluargaan. Dalam program ini, mahasiswa dan klien menjalani aktivitas seperti belajar bersama, menonton tayangan edukatif, hingga melakukan senam pagi.
Aktivitas belajar bersama difokuskan pada pelatihan kemandirian belajar dan peningkatan kemampuan akademik. “Seneng nggak belajar sama kita?” tanya salah satu mahasiswa kepada klien. Dengan antusias, salah satu klien BGR (16) menjawab, “Iya seneng, soalnya pas aku nggak ngerti, mbaknya mau ngajarin pelan-pelan sampai aku paham. Aku suka.”
Sementara itu, kegiatan menonton bersama dipilih untuk menanamkan nilai empati, memperluas wawasan, dan melatih kemampuan diskusi yang ringan namun bermakna. Kegiatan ini sekaligus menjadi media pembelajaran sosial yang efektif.

Kegiatan senam bersama juga menjadi bagian penting untuk menjaga kesehatan fisik sekaligus mempererat interaksi sosial. Anak-anak diajak bergerak aktif dalam suasana yang penuh tawa dan keakraban.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan penuh staf Griya Abhipraya yang mendampingi mahasiswa selama program berlangsung.
Salah satu staf, Putri Sekar, menyatakan apresiasinya, “Aku seneng ada kalian di yayasan. Jadi ada kegiatan lebih banyak dan aku sangat terbantu. Anak-anak jadi seneng, happy, nggak suntuk juga. Makasih buat inovasi kalian selama di sini.”
Interaksi yang terjalin selama lebih dari dua bulan magang menjadikan para mahasiswa tidak hanya sebagai pembimbing atau pendidik, tetapi juga sebagai sosok kakak bagi para klien. Hubungan ini tumbuh seiring dengan rutinitas bersama yang dijalani.
“Mbaknya baik, seru-seru, asik juga orang-orangnya, enak diajak ngobrol,” kata klien IM (17), ketika ditanya tentang hubungan mereka dengan tim magang.
Program magang ini juga menjadi sarana nyata bagi mahasiswa untuk menerapkan teori yang telah mereka pelajari di kampus ke dalam situasi riil di lapangan. Mahasiswa dituntut untuk mengembangkan pendekatan multidisipliner dalam menangani masalah-masalah sosial dan perilaku yang kompleks.
“Di Griya Abhipraya, setiap pertemuan selalu menghadirkan hangat yang sulit dilupa. Sapaan ramah, tawa kecil, dan tatapan yang tulus membuat hati merasa pulang. Bagi kami, setiap kunjungan bukan sekadar pertemuan, tapi momen berbagi semangat, harapan, dan kebaikan,” ujar Adinda dalam pernyataan perpisahan tim.
Kedekatan emosional yang terbentuk selama program membuat momen perpisahan menjadi penuh makna. Mahasiswa tidak hanya pulang membawa nilai akademik, tetapi juga pengalaman emosional yang memperkaya perjalanan hidup mereka.
Baca Juga: Dorong Ekonomi Kreatif, KKM Kelompok 87 Jawilan Dampingi UMKM dalam Pembuatan Identitas Usaha
Dengan hadirnya mahasiswa PLB FKIP UNS di Griya Abhipraya, suasana lembaga rehabilitasi ini menjadi lebih dinamis, hangat, dan menyenangkan. Anak-anak klien merasa lebih diperhatikan, mendapatkan teman bicara, serta memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.
Program magang ini menjadi bukti bahwa pendidikan luar biasa tidak hanya soal akademik, tetapi juga membangun relasi, nilai-nilai kemanusiaan, serta menghadirkan harapan baru di tengah tantangan hidup. Melalui program “Sekolah Hidup”, mahasiswa dan klien saling belajar, bertumbuh, dan menguatkan satu sama lain.
Semangat gotong royong antara mahasiswa, staf, dan klien menjadi fondasi kuat menuju transformasi sosial yang lebih baik. Pengalaman ini diharapkan mampu mencetak generasi pendidik yang lebih peka, tangguh, dan berorientasi pada kemanusiaan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





