Dokumentasi bersama setelah kegiatan Psikoedukasi mengenai Manajmenen Stress yang diselenggarakan oleh KKN Kelompok 77 UMBY. (doc. KKN Kelompok 77 UMBY)
Bantul, Krajan.id – Pendopo Dusun Miri, Desa Sriharjo, Kabupaten Bantul, pada Selasa malam itu tampak jauh berbeda dari biasanya. Suasana lengang yang kerap menyelimuti malam-malam di desa berubah menjadi riuh oleh gelak tawa, sapaan hangat, dan senyum lepas para ibu. Semua hadir untuk mengikuti kegiatan Psikoedukasi Manajemen Stres yang diinisiasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Angkatan 47, Kelompok 77.
Kegiatan ini dirancang bukan hanya untuk memberikan pengetahuan tentang stres, tetapi juga membangun ruang aman bagi warga khususnya para ibu untuk berbagi, berekspresi, dan saling menguatkan. Dengan tema “Kelola Stres dengan Ceria”, acara dimulai tepat pukul 19.00 WIB dan berhasil memikat perhatian sejak awal.
Materi disampaikan dengan bahasa yang sederhana, penuh interaksi, dan diselingi cerita-cerita yang dekat dengan keseharian peserta. Topik stres yang sering dianggap berat, dikemas menjadi obrolan santai yang mudah dicerna. Para ibu terlihat fokus, sesekali mengangguk tanda paham, dan beberapa kali tertawa saat pemateri menyisipkan candaan ringan.
Menurut Alvacia Putri, Ketua Kelompok 77, kegiatan ini relevan untuk semua kalangan.
“Masih banyak yang belum menyadari bahwa stres memengaruhi bukan hanya pikiran, tetapi juga tubuh. Dengan strategi coping yang sehat, kita bisa menghadapi tantangan hidup lebih tenang. Kegiatan ini juga menjadi ruang aman untuk saling bercerita dan menguatkan satu sama lain,” ujarnya.
Suasana pendopo semakin hidup saat sesi ice breaking. Permainan sederhana membuat tawa pecah dan mencairkan suasana. Energi positif terasa menyebar, membangun rasa kebersamaan di antara peserta.
Setelah itu, para ibu diajak mengikuti sesi expressive writing atau menulis ekspresif. Dalam suasana yang lebih tenang, mereka menuangkan isi hati di atas kerta, sebuah proses yang membantu melepaskan beban pikiran. Momen ini menjadi titik refleksi, di mana banyak peserta merasa lega setelah menuliskan perasaan yang mungkin selama ini terpendam.
Salah satu peserta mengungkapkan kesan mendalamnya.
“Senang bisa mengikuti psikoedukasi ini. Ada permainan, tawa, dan tips yang mudah diterapkan. Pulang dari sini rasanya pikiran lebih ringan dan hati lebih tenang,” tuturnya sambil tersenyum.
Mahasiswa KKN Kelompok 77 Universitas Mercu Buana Yogyakarta saat menyampaikan materi Psikoedukasi Manajemen Stres kepada ibu-ibu Dusun Miri, Desa Sriharjo, Bantul, yang dikemas secara interaktif dan hangat di Pendopo Miri. (doc. KKN Kelompok 77 UMBY)
Bagi para mahasiswa KKN, keberhasilan acara ini bukan hanya diukur dari materi yang tersampaikan, tetapi juga dari suasana yang tercipta. Banyak ibu mengaku baru kali ini duduk bersama, saling bercerita, dan tertawa lepas tanpa terburu-buru oleh urusan rumah tangga.
Kegiatan ini juga menjadi momen silaturahmi yang mempererat hubungan antarwarga. Pendopo yang biasanya sepi, malam itu menjadi pusat kehangatan dan interaksi sosial. Hal ini membuktikan bahwa menjaga kesehatan mental tidak hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga dapat dibangun melalui dukungan komunitas yang saling peduli.
Saat acara berakhir, para ibu pulang dengan senyum lebar, membawa pulang bukan hanya pengetahuan, tetapi juga rasa lega dan kebersamaan yang sulit dilupakan. Mahasiswa KKN berharap, kegiatan ini menjadi langkah kecil namun berarti untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di tengah masyarakat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.