Surabaya, Krajan.id – Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat kembali membuahkan inisiatif inspiratif. Kelompok KKN Tematik SDGs UPN “Veteran” Jawa Timur yang tergabung dalam Kelompok 78, melaksanakan penyuluhan untuk pelaku UMKM di RW 03, Kelurahan Penjaringansari, Kota Surabaya.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Focus Group Discussion (FGD) yang sebelumnya digelar bersama warga, yang bertujuan untuk menggali berbagai permasalahan serta potensi pengembangan usaha mikro setempat.
Berbeda dari program pengabdian masyarakat biasa, kegiatan ini menyoroti persoalan aktual UMKM: rendahnya daya tarik produk dan kurangnya pemanfaatan teknologi digital. Oleh karena itu, mahasiswa merancang sesi penyuluhan yang membahas secara praktis mulai dari strategi pemasaran digital, desain kemasan, hingga penggunaan media sosial dan platform e-commerce sebagai solusi mempermudah promosi dan distribusi produk lokal.
Ketua Kelompok KKN 78 menyampaikan bahwa program kerja ini difokuskan pada penguatan sektor ekonomi masyarakat melalui tiga tahapan, yaitu penyuluhan, pendampingan, dan monitoring.
“Kami berharap masyarakat, khususnya pelaku UMKM, dapat memaksimalkan potensi usahanya dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman,” ujarnya dalam sambutan pembuka.
Dukungan penuh juga datang dari aparatur wilayah. Ketua RW 03 menyampaikan apresiasi atas kehadiran mahasiswa dan berharap program ini mampu menjadi solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi warganya.
“Program ini sangat membantu. Kami berharap UMKM di wilayah kami bisa menjadi pelaku usaha yang unggul dan modern,” tuturnya.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Penjaringansari juga menaruh harapan besar pada keberlanjutan kegiatan ini.
“Program pengembangan UMKM tidak hanya tentang ekonomi, tapi juga upaya mengurangi angka pengangguran. Kami berharap program ini bisa terus bergulir sebagai gerakan berkelanjutan,” pesannya dalam sambutan tertulis.
Dalam sesi utama penyuluhan, mahasiswa memaparkan pentingnya elemen-elemen identitas produk seperti logo, label, dan visualisasi yang menarik untuk meningkatkan nilai jual.
Tak hanya berhenti pada teori, tim juga melakukan pendataan dan pemetaan kebutuhan UMKM yang hadir, mulai dari jenis usaha, kondisi eksisting, hingga status legalitas masing-masing pelaku usaha.
Perwakilan Kelompok 78 menyatakan bahwa pendataan ini penting untuk mengetahui kebutuhan mendesak dari tiap UMKM.
“Kami tidak ingin program ini berhenti pada penyuluhan saja, tetapi juga memberi solusi sesuai kebutuhan masing-masing pelaku usaha,” jelasnya.
Antusiasme tinggi datang dari para peserta yang terdiri dari pemilik usaha kecil seperti pengrajin makanan, produk herbal, hingga penjual produk kerajinan tangan. Beberapa di antaranya bahkan langsung melakukan konsultasi mengenai branding usaha mereka.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal transformasi UMKM di wilayah RW 03 Penjaringansari agar lebih adaptif terhadap teknologi dan berdaya saing tinggi.
“Kami ingin menjadi pemantik semangat bagi pelaku UMKM lokal agar tidak tertinggal dalam era digitalisasi,” tutup Ketua Kelompok KKN 78.
Dengan pendekatan yang berbasis kebutuhan riil dan solusi aplikatif, program penyuluhan ini menjadi bukti nyata bahwa peran mahasiswa dalam pengabdian masyarakat bisa membawa dampak positif yang signifikan, khususnya dalam penguatan ekonomi lokal.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





