Jatimulya, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 55 Universitas Bina Bangsa (UNIBA) menghadirkan inovasi sederhana namun bermanfaat bagi masyarakat Desa Jatimulya. Melalui bidang Teknologi Tepat Guna (TTG), mereka berhasil membuat alat pemotong singkong yang ditujukan untuk membantu para pelaku UMKM keripik singkong di desa tersebut.
Program kerja ini rampung pada (20/8/2025) setelah melalui serangkaian proses mulai dari observasi, perancangan desain, hingga uji coba bersama masyarakat. Alat tersebut secara resmi diserahkan kepada salah satu pelaku UMKM keripik singkong, Oom Komariah, disaksikan perangkat desa sebagai simbol sinergi antara mahasiswa dan warga.
Ide pembuatan alat pemotong singkong berawal dari pengamatan mahasiswa terhadap proses produksi keripik singkong yang masih dilakukan secara manual. Cara tradisional itu membutuhkan tenaga besar, waktu lama, serta sering menghasilkan potongan tidak seragam. Kondisi tersebut memengaruhi kualitas produk dan kapasitas produksi.
Melihat tantangan itu, mahasiswa KKM 55 berinisiatif menghadirkan solusi berupa alat sederhana namun efektif. Dengan inovasi ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat bekerja lebih efisien sekaligus menjaga kualitas hasil produksi.
Ketua Bidang TTG KKM 55 UNIBA, Hamron Azizi, menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata kontribusi mahasiswa untuk kemajuan ekonomi masyarakat.
“Kami menyelesaikan pembuatan alat ini pada 20 Agustus sebagai salah satu program utama bidang Teknologi Tepat Guna. Tujuan kami sederhana, menghadirkan inovasi yang bisa langsung digunakan masyarakat. Dengan alat pemotong ini, kami berharap UMKM keripik singkong lebih efisien, tidak menguras tenaga, dan hasil potongannya seragam sehingga kualitas produk semakin baik,” terang Hamron.
Penerima manfaat, Oom Komariah, menyambut gembira kehadiran alat tersebut. Ia menuturkan bahwa produksi keripik singkong kini jauh lebih ringan dan cepat dibandingkan sebelumnya.
“Saya sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKM 55 UNIBA. Alat ini benar-benar membantu saya dalam produksi keripik singkong. Sekarang pekerjaan lebih cepat, tidak terlalu melelahkan, dan saya bisa meningkatkan jumlah produksi setiap harinya. Semoga alat ini bisa terus digunakan untuk mengembangkan usaha saya,” ungkapnya penuh syukur.
Kepala Desa Jatimulya, Rusyadianto, memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi mahasiswa. Menurutnya, program kerja mahasiswa KKM tidak hanya bermanfaat secara langsung, tetapi juga memberikan dampak positif bagi keberlanjutan usaha masyarakat desa.
“Kami atas nama pemerintah desa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada mahasiswa KKM 55 UNIBA. Program ini benar-benar tepat sasaran karena membantu UMKM yang ada di desa kami. Inovasi sederhana namun bermanfaat seperti ini sangat kami harapkan agar ekonomi masyarakat bisa terus berkembang,” ujarnya.
Dengan selesainya program ini, mahasiswa KKM 55 UNIBA berharap alat pemotong singkong dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pelaku UMKM. Inovasi teknologi tepat guna ini diharapkan menjadi langkah awal memajukan sektor usaha kecil sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi Desa Jatimulya.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





