KKM 85 UNIBA Ciptakan Alat Pengering Tenaga Surya untuk Dukung UMKM Rengginang Desa Bojot

Mahasiswa KKM 85 UNIBA berpose bersama warga Desa Bojot usai memperkenalkan alat pengering rengginang berbasis tenaga surya. (doc. KKM 85 UNIBA)
Mahasiswa KKM 85 UNIBA berpose bersama warga Desa Bojot usai memperkenalkan alat pengering rengginang berbasis tenaga surya. (doc. KKM 85 UNIBA)

Serang, Krajan.id – Inovasi teknologi tepat guna kembali hadir untuk membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di pedesaan. Mahasiswa KKM 85 Universitas Bina Bangsa (UNIBA) memperkenalkan alat pengering rengginang berbasis tenaga surya yang dilengkapi fiber ultraviolet (UV) bagi warga Desa Bojot, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang.

Selama ini, pengrajin rengginang di Desa Bojot masih mengandalkan penjemuran manual di bawah terik matahari. Metode tradisional itu kerap terkendala cuaca, terutama pada musim hujan, sehingga proses pengeringan membutuhkan waktu lebih lama dan pasokan ke pasar sering terhambat.

Bacaan Lainnya

Kehadiran alat pengering tenaga surya ini menjadi solusi inovatif. Teknologi tersebut menggunakan panel surya untuk menghasilkan energi panas, dipadukan dengan fiber UV yang berfungsi membantu sterilisasi sekaligus mempercepat proses pengeringan. Hasilnya, produksi rengginang menjadi lebih efisien, higienis, dan ramah lingkungan.

Kepala Desa Bojot menyambut baik terobosan ini. “Kami sangat mengapresiasi adanya inovasi ini. Dengan alat pengering tenaga surya, para pelaku UMKM rengginang di desa kami dapat meningkatkan produktivitas tanpa lagi tergantung cuaca. Harapannya, pendapatan warga bisa meningkat dan pasar rengginang Bojot semakin berkembang,” ujarnya.

Selain ramah lingkungan, alat ini juga mudah dirakit dengan biaya yang relatif terjangkau sehingga sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna. Pemanfaatan energi matahari bahkan mampu menekan biaya operasional dibandingkan pengering konvensional berbahan bakar.

Tampilan alat pengering rengginang berbasis tenaga surya. (doc. KKM 85 UNIBA)
Tampilan alat pengering rengginang berbasis tenaga surya. (doc. KKM 85 UNIBA)

Salah satu pengrajin rengginang, Ibu Piah (45), turut merasakan manfaatnya. “Biasanya butuh dua sampai tiga hari untuk kering sempurna kalau mendung. Sekarang dengan alat ini, cukup satu hari sudah bisa kering dan siap digoreng. Jadi lebih cepat dijual ke pasar,” katanya.

Dengan adanya inovasi ini, UMKM rengginang di Desa Bojot diharapkan mampu meningkatkan daya saing, baik di pasar lokal maupun regional. Teknologi tepat guna ini bukan hanya membantu menjaga kualitas produk, tetapi juga membuka peluang pengembangan usaha serta memperkuat perekonomian masyarakat pedesaan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *