KKN 153 UINSA Kenalkan Kearifan Lokal Lewat Lomba Tradisional Bersama Warga dan Tamu Portugal

Dokumentasi bersama setelah lomba Nyoon Gaddang. (KKN 153 UINSA)
Dokumentasi bersama setelah lomba Nyoon Gaddang. (KKN 153 UINSA)

Bondowoso, Krajan.id – Suasana ceria dan penuh kehangatan menyelimuti halaman Balai Desa Sulek pada Minggu (13/07/2025). Dalam rangka memperingati bulan Muharram, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 153 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menyelenggarakan kegiatan lomba tradisional Nyoon Gaddhang, yang berhasil menarik antusiasme warga setempat dan bahkan dua tamu dari Portugal.

Lomba unik ini melibatkan para ibu-ibu desa yang harus berjalan menyusuri lintasan sambil menjaga keseimbangan tampah kosong di atas kepala. Meski terdengar sederhana, perlombaan ini menuntut konsentrasi dan kelincahan, sehingga mampu menghadirkan tawa dan kegembiraan dari para peserta dan penonton.

Bacaan Lainnya

“Tradisi ini merupakan bagian dari kearifan lokal masyarakat Desa Sulek yang ingin kami lestarikan dan perkenalkan ke dunia luar,” ujar salah satu panitia KKN 153.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya bersifat kompetitif, tetapi juga menjadi sarana edukatif bagi generasi muda dalam mengenal dan mencintai budayanya sendiri.

Baca Juga: Cetak Agen Perubahan, KKN 101 UPN “Veteran” Jawa Timur Bersama BNN Surabaya Bekali Karang Taruna Kupang Krajan untuk Lawan Narkoba

Yang membuat acara ini semakin istimewa adalah kehadiran dua tamu asal Portugal, Mrs. Julio dan Miss Laura, yang turut ambil bagian dalam perlombaan. Dengan antusias, mereka mencoba meniru gerakan para peserta lokal.

“Saya awalnya khawatir akan sulit, tetapi ternyata sangat menyenangkan. Permainan ini mengajarkan banyak hal tentang budaya dan kebersamaan di sini,” ujar Miss Laura dengan senyum lebar, seperti diterjemahkan oleh panitia.

Kehadiran mereka disambut hangat oleh warga, baik anak-anak maupun orang tua. Sorakan dan tepuk tangan menggema di sepanjang lintasan, memperlihatkan semangat gotong royong dan keterbukaan yang menjadi ciri khas masyarakat Desa Sulek.

Panitia menekankan bahwa kegiatan seperti ini bertujuan membangun jembatan budaya antara masyarakat lokal dan dunia internasional.

“Kami ingin menunjukkan bahwa hal-hal sederhana seperti ini bisa menciptakan kebahagiaan bersama, dan membuka ruang komunikasi lintas budaya,” jelasnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN SDGs 37 UPN Veteran Jatim Dorong UMKM RW 09 Melek Digital melalui Sharing Session Pengelolaan Usaha dan Pembayaran Digital

Tidak hanya menjadi ajang hiburan, kegiatan ini juga mempererat hubungan emosional antara mahasiswa KKN, warga desa, dan tamu asing. Suasana kekeluargaan yang kental terasa sepanjang acara, membuktikan bahwa budaya lokal memiliki daya tarik universal yang mampu menyatukan perbedaan.

“Dari tampah yang sederhana, tumbuhlah rasa saling menghormati dan kebersamaan yang melampaui batas bahasa dan negara,” pungkas panitia dengan penuh haru.

Acara ditutup dengan foto bersama dan pembagian hadiah kepada para peserta, yang semakin menambah semangat kebersamaan antara lintas generasi dan lintas bangsa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar