KKN 211 UNS Hadirkan Solusi Kreatif Atasi Limbah Popok di Desa Mrahu

Peserta sosialisasi yang digelar Tim KKN 211 UNS di Balai Desa Mrahu, Magetan, antusias menyimak pemaparan inovasi pengolahan limbah popok menjadi pot tanaman ramah lingkungan. (doc. KKN 211 UNS)
Peserta sosialisasi yang digelar Tim KKN 211 UNS di Balai Desa Mrahu, Magetan, antusias menyimak pemaparan inovasi pengolahan limbah popok menjadi pot tanaman ramah lingkungan. (doc. KKN 211 UNS)

Magetan, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) meluncurkan program inovatif berupa sosialisasi pembuatan pot tanaman ramah lingkungan yang berasal dari limbah popok bekas (pampers).

Inisiatif ini dihadirkan sebagai jawaban atas tingginya volume sampah popok sekali pakai di Desa Mrahu, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan. Inovasi ini bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah popok yang sulit terurai, sekaligus membuka peluang usaha kreatif bagi warga.

Bacaan Lainnya

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada Sabtu (26/7/2025) di Balai Desa Mrahu dan dihadiri lebih dari 90% peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK, kader posyandu, dan perangkat desa. Dalam kesempatan ini, Tim KKN memaparkan bahaya limbah popok sekali pakai terhadap lingkungan, mulai dari proses dekomposisi yang memakan waktu hingga 500 tahun, kandungan bahan kimia berbahaya seperti natrium polyacrylate dan dioxin, hingga kontribusinya terhadap pencemaran tanah dan air.

Produk pot tanaman hasil olahan popok bekas yang telah dibuat sebelumnya oleh Tim KKN turut dipamerkan dalam kegiatan ini sebagai contoh nyata solusi kreatif penanggulangan limbah. Meskipun tidak ada praktik langsung pada hari sosialisasi, warga mendapat penjelasan rinci mengenai proses pembuatan pot, mulai dari pembersihan dan sterilisasi popok, pembentukan dan pelapisan, hingga pot siap digunakan.

Ketua pelaksana program, Yasmin Verdaningsih, mahasiswa Pendidikan Ekonomi, menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan membawa manfaat ganda bagi warga.

“Kami ingin membantu warga memahami bahaya sampah popok sekaligus mengajarkan cara mengolahnya menjadi produk bermanfaat. Pot tanaman ini bisa digunakan sendiri atau dijual, sehingga memberi nilai tambah bagi ekonomi keluarga,” ujarnya.

Mahasiswa KKN 211 UNS Desa Mrahu mempraktikkan proses pengolahan limbah popok menjadi pot tanaman, mulai dari persiapan bahan hingga pembentukan cetakan. (doc. KKN 211 UNS)

Mahasiswa KKN 211 UNS Desa Mrahu mempraktikkan proses pengolahan limbah popok menjadi pot tanaman, mulai dari persiapan bahan hingga pembentukan cetakan. (doc. KKN 211 UNS)

Proses pembuatan pot dari popok bekas diawali dengan memisahkan lapisan gel penyerap, kemudian mencuci dan mengeringkan bagian luarnya. Selanjutnya, lapisan tersebut dicampur ke dalam adonan semen, pasir, dan air hingga merata.

Adonan ini dibalurkan pada cetakan berbentuk pot seperti pot bekas atau kaleng cat yang telah dilapisi plastik agar mudah dilepas. Setelah proses pengeringan awal, pot dilepaskan dari cetakan, lalu dihias atau di cat sesuai selera. Pot yang telah melalui tahap pengeringan akhir ini siap digunakan sebagai wadah tanam yang fungsional sekaligus estetik.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, KKN UMBY Wujudkan Rejosari Hijau Lewat Pelatihan Pupuk Organik dan Program Satu Bibit Satu Rumah

Inovasi ini mendapat sambutan positif dari Kepala Desa Mrahu, yang kemudian terinspirasi untuk menjadikannya lomba kreasi pot antar-RT pada peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80. Sebagai persiapan lomba, tim KKN akan mengadakan pelatihan ulang dan demonstrasi pembuatan pot di tiap RW, sehingga seluruh warga memiliki keterampilan untuk menghasilkan karya unik mereka sendiri.

Warga Desa Mrahu bersama mahasiswa KKN 211 UNS berpose sambil menunjukkan pot tanaman hasil olahan limbah popok, simbol kreativitas dan kepedulian lingkungan. (doc. KKN 211 UNS)

Warga Desa Mrahu bersama mahasiswa KKN 211 UNS berpose sambil menunjukkan pot tanaman hasil olahan limbah popok, simbol kreativitas dan kepedulian lingkungan. (doc. KKN 211 UNS)

Dengan adanya sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, dan perguruan tinggi, Desa Mrahu mulai dikenal sebagai desa kreatif dan peduli lingkungan, mengubah sampah popok yang selama ini menjadi masalah menjadi sumber manfaat dan peluang usaha yang menjanjikan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *