KKN 31 UMBY Angkat Branding Desa Wisata dengan Spot Mirror Selfie di Bandungsari

Spot mirror selfie karya mahasiswa KKN 31 UMBY menjadi ikon baru di jalur wisata Jeep Bandungsari, Bantul. Inovasi ini diharapkan mampu mengangkat citra pariwisata pedesaan. (doc. KKN 31 UMBY)
Spot mirror selfie karya mahasiswa KKN 31 UMBY menjadi ikon baru di jalur wisata Jeep Bandungsari, Bantul. Inovasi ini diharapkan mampu mengangkat citra pariwisata pedesaan. (doc. KKN 31 UMBY)

Bantul, Krajan.id – Kreativitas mahasiswa kembali menjadi motor penggerak dalam upaya mengembangkan potensi wisata lokal. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 31 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menghadirkan sebuah inovasi sederhana namun sarat makna di destinasi wisata jeep offroad Sungai Bandungsari, Padukuhan Sanggrahan 1, Kalurahan Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul.

Mereka menghadirkan spot mirror selfie yang tak sekadar fasilitas foto biasa, melainkan simbol strategi branding wisata berbasis tren digital. Spot ini berupa kaca cembung yang dipasang di titik strategis jalur offroad dengan latar tulisan besar “Bandungsari”.

Bacaan Lainnya

Kehadiran elemen visual tersebut seolah menjembatani dua hal: pesona alam pedesaan dengan kebutuhan wisatawan masa kini yang gemar mendokumentasikan pengalaman melalui media sosial.

Ketua KKN 31 UMBY, Adi Rohmansyah, menjelaskan bahwa pemasangan kaca cembung ini merupakan bagian dari program bertajuk Peningkatan Branding dan Estetika Wisata Desa.

“Kami ingin wisatawan punya memori visual yang melekat. Cermin ini memberi efek foto yang aesthetic, berbeda dari biasanya, dan secara tidak langsung membawa nama Bandungsari dalam setiap unggahan mereka,” kata Adi, Minggu (10/8/2025).

Di tengah gempuran pariwisata modern, keberadaan fasilitas unik seperti mirror selfie justru menjadi diferensiasi penting. Wisatawan yang biasanya datang untuk merasakan sensasi medan offroad, kini memiliki alasan tambahan untuk berhenti sejenak dan mengabadikan momen. Foto dengan efek cermin melengkung bukan hanya memantik rasa penasaran, tetapi juga memperkaya pengalaman berwisata.

Tak hanya itu, spot selfie ini berperan sebagai media promosi gratis. Ketika wisatawan mengunggah foto ke Instagram atau TikTok, secara tidak langsung mereka menjadi duta digital yang memperkenalkan Bandungsari kepada audiens yang lebih luas. Dengan demikian, potensi branding wisata pedesaan pun meningkat tanpa harus mengandalkan promosi konvensional.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana generasi milenial dan Gen Z menjadi target utama dalam strategi pengembangan wisata. Kelompok usia ini sangat mengandalkan media sosial sebagai sumber referensi. Keberadaan spot foto unik seperti mirror selfie membuat Bandungsari masuk ke radar destinasi “instagramable”, sebuah kata kunci penting yang sering digunakan wisatawan muda dalam memilih tempat berkunjung.

“Inovasi semacam ini memberi warna baru. Pariwisata pedesaan tak lagi hanya soal panorama atau atraksi tradisional, tetapi juga tentang bagaimana kita menyesuaikan diri dengan pola konsumsi wisatawan era digital,” tambah Adi.

Langkah KKN 31 UMBY tersebut menjadi bukti bahwa pariwisata berkelanjutan bisa lahir dari gagasan sederhana. Dengan memadukan kreativitas anak muda, kekayaan alam, serta strategi branding modern, destinasi wisata seperti Jeep Bandungsari dapat terus berkembang dan tetap relevan di tengah persaingan industri pariwisata.

Kini, pengunjung tak hanya pulang dengan lumpur di ban jeep mereka, tetapi juga dengan foto unik yang siap menghiasi lini masa media sosial. Mirror selfie di sungai? Cuma ada di Bandungsari.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *