Mranggen Kidul, Krajan.id – Desa Mranggen Kidul, yang terletak di kaki Gunung Sindoro, semakin menunjukkan potensinya sebagai pusat produk olahan pangan dan kopi lokal. Namun, selama ini langkah para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa tersebut kerap terhambat karena belum memiliki izin edar resmi.
Tanpa Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), produk lokal sulit bersaing di pasar meski kualitas dan cita rasanya mampu menyaingi produk pabrikan.
Melihat persoalan itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 332 hadir memberikan solusi. Mereka menggelar program sosialisasi, workshop, serta pendampingan pendaftaran SPP-IRT yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Mranggen Kidul.
“Program ini bertujuan memberikan edukasi mengenai pentingnya legalitas produk pangan sekaligus membimbing para pelaku usaha agar dapat mendaftarkan produknya secara resmi,” tulis Tim KKN 332 UNS.
Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan materi langsung dari pihak Dinas Kesehatan. Materi meliputi regulasi serta manfaat kepemilikan SPP-IRT, cara mencantumkan informasi gizi yang tepat, hingga standar keamanan pangan.
Tak hanya teori, sesi workshop juga memandu peserta secara langsung dalam proses pendaftaran melalui platform OSS, mulai dari pengisian data, pengunggahan dokumen, hingga memahami proses verifikasi dari pihak berwenang.
Pendampingan intensif ini membuahkan hasil nyata. Tiga UMKM berhasil memperoleh nomor SPP-IRT, yakni:
- Snack Annisa dengan produk keripik bayam dan manisan pepaya,
- Snack Kinul dengan produk kerupuk samier, taro, dan kentang,
- Nawa Coffee dengan produk kopi bubuk natural, honey, wine, dan luwak.
Keberhasilan tersebut disambut antusias oleh para pelaku usaha. Dengan adanya sertifikat resmi, produk mereka kini memiliki jaminan mutu sekaligus peluang lebih besar untuk menembus pasar lokal maupun nasional.

“Pendampingan ini sangat membantu kami. Selama ini kami bingung dengan urusan administrasi, tapi sekarang produk kami sudah punya izin edar dan lebih percaya diri untuk dipasarkan,” ujar salah satu pelaku UMKM peserta program.

Program KKN UNS ini tidak hanya memberikan dampak pada peningkatan kualitas produk, tetapi juga memperkuat semangat kemandirian ekonomi desa. Dari keripik bayam hingga kopi bubuk khas Sindoro, Desa Mranggen Kidul kini semakin siap bersaing di era ekonomi kreatif dengan produk yang berani melangkah ke pasar lebih luas.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





