KKN UMBY Unit 60 Dorong UMKM Mebel Naik Kelas Lewat Transformasi Digital

Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan pelatihan digitalisasi khusus untuk pelaku UMKM mebel di Dusun Rejosari, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Dlingo, Bantul, pada (10/8/2025). (doc. KKN UMBY 60)
Dokumentasi bersama setelah pelaksanaan pelatihan digitalisasi khusus untuk pelaku UMKM mebel di Dusun Rejosari, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Dlingo, Bantul, pada (10/8/2025). (doc. KKN UMBY 60)

Bantul, Krajan.id – Di tengah persaingan bisnis yang kian ketat, digitalisasi menjadi kunci bagi pelaku UMKM untuk bertahan sekaligus berkembang. Melihat peluang tersebut, Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Unit 60 mengadakan pelatihan digitalisasi khusus untuk pelaku UMKM mebel di Dusun Rejosari, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Dlingo, Bantul, pada (10/8/2025).

Kegiatan yang diikuti 19 pelaku usaha ini difokuskan pada tiga aspek penting: pembuatan website, pemanfaatan WhatsApp Bisnis, dan penggunaan QRIS. Tujuannya sederhana namun strategis—membantu pelaku UMKM mebel memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing sekaligus memperluas pasar.

Bacaan Lainnya

“Potensi industri mebel di Dusun Rejosari sangat besar. Dengan sentuhan teknologi, pasar mereka tidak hanya di Bantul, tapi bisa menembus seluruh Indonesia, bahkan dunia,” ujar Alya Maulidiya, anggota KKN UMBY Unit 60.

Perubahan perilaku belanja masyarakat mendorong pentingnya keberadaan website bagi UMKM. Website bukan hanya sekadar tempat memajang produk, tetapi menjadi “toko” yang buka 24 jam tanpa libur, lengkap dengan foto, spesifikasi, harga, dan kontak penjual.

Bagi pelaku usaha mebel, website membantu memperkuat kredibilitas. Konsumen cenderung lebih percaya pada usaha yang memiliki situs profesional karena menunjukkan keseriusan bisnis. Melalui optimasi mesin pencari (SEO), produk dapat muncul di Google saat orang mencari kata kunci seperti “meja jati Bantul” atau “kursi tamu minimalis Jogja”.

Selain sebagai katalog, website juga bisa diintegrasikan dengan fitur chat WhatsApp, formulir pemesanan, sistem pembayaran digital, hingga tautan media sosial. Menurut Fida Royyanatus Syahr, website yang dirancang dengan baik akan membedakan usaha yang stagnan dengan usaha yang berkembang mengikuti tren digital.

“Website adalah investasi jangka panjang. Tidak hanya meningkatkan penjualan, tapi juga membangun brand dan loyalitas pelanggan,” kata Fida.

WhatsApp Bisnis menjadi alat komunikasi yang efektif dan sudah akrab di masyarakat. Pada pelatihan ini, peserta diajarkan membuat akun WA Bisnis mulai dari mengunduh aplikasi, mendaftarkan nomor telepon bisnis, mengisi profil usaha, hingga menambahkan deskripsi singkat.

Fitur andalan yang mendapat perhatian khusus adalah Katalog Produk. Dengan katalog, pelanggan bisa melihat pilihan produk mebel tanpa meninggalkan aplikasi WhatsApp. Ini membuat proses pemesanan lebih cepat dan memberikan kesan profesional.

“Katalog produk di WA Bisnis membantu UMKM menampilkan barang secara rapi dan terorganisir, sehingga memudahkan pelanggan memilih,” jelas Muhammad Adnan Azhari, anggota KKN UMBY Unit 60.

Keuntungan lainnya adalah kemudahan akses, efisiensi transaksi, serta peluang meningkatkan penjualan. Dengan WA Bisnis, pelaku usaha tidak hanya berkomunikasi, tetapi juga memasarkan produk langsung melalui platform yang sudah sangat populer di Indonesia.

Baca Juga: Mahasiswa KKM 28 UNIBA Pasang Plang Jalan di Desa Tegal untuk Mudahkan Akses Warga dan Pendatang

Di era cashless, kecepatan dan kemudahan transaksi menjadi faktor penting. QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) memungkinkan pelanggan membayar menggunakan berbagai dompet digital seperti GoPay, OVO, DANA, dan lainnya.

Dalam sesi ini, peserta mempelajari cara mendaftar QRIS, mencetak kode, dan menggunakannya dalam transaksi. Dengan QRIS, pembayaran menjadi lebih cepat, aman, dan meminimalkan kesalahan penghitungan uang.

“QRIS mengurangi ketergantungan pada uang tunai, mempermudah pelanggan, dan membuat proses penjualan lebih efisien,” terang Alya.

Pelatihan ini memperlihatkan bahwa digitalisasi memberikan manfaat nyata, mulai dari meningkatkan jangkauan pasar hingga efisiensi operasional. Website memudahkan calon pembeli menemukan produk kapan saja, WA Bisnis mempercepat komunikasi dan memperluas pemasaran, sementara QRIS membuat transaksi lebih aman dan praktis.

Dengan kombinasi ketiga teknologi ini, UMKM mebel di Rejosari diharapkan mampu bersaing dengan produsen di daerah lain.

Baca Juga: Bersama Karang Taruna Dusun Badean, KKN 52 UMBY Bersihkan Sungai dan Pasang Plang Edukasi Sampah

Pelatihan yang diinisiasi KKN UMBY Unit 60 ini menjadi titik awal perubahan. Para pelaku UMKM kini memiliki bekal untuk memanfaatkan teknologi, bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai strategi utama bisnis.

“Kami berharap para pelaku UMKM bisa terus mengembangkan kemampuan digital mereka. Dunia sudah bergerak ke arah sana, dan kita tidak boleh tertinggal,” tutur Fida.

Adnan menambahkan, dengan pemasaran digital, peluang ekspor pun terbuka lebar. “Produk mebel dari Rejosari memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar internasional. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya,” ujarnya.

Ke depan, kolaborasi antara perguruan tinggi dan pelaku UMKM diharapkan semakin erat, sehingga transfer ilmu dan teknologi dapat terus berlanjut. Bagi Dusun Rejosari, ini bukan sekadar pelatihan, melainkan langkah awal menuju transformasi besar: dari dusun, untuk dunia.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *