KKN UNS 301 Dorong Edukasi Gizi Lewat Kolaborasi dengan Bidan Desa Musuk

Pembuatan MPASI sederhana. (doc. KKN UNS 301)
Pembuatan MPASI sederhana. (doc. KKN UNS 301)

Musuk, Krajan.id – Upaya menekan angka stunting di Desa Musuk, Kabupaten Boyolali, mendapat dukungan dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) 301. Mereka berkolaborasi dengan Bidan Desa, Uma, untuk menggelar sosialisasi gizi sekaligus demo memasak Makanan Pendamping ASI (MPASI) sehat di Posyandu RT 19 pada Jumat (25/7/2025).

Kegiatan ini diikuti 63 peserta yang mewakili seluruh RT di Desa Musuk. Para peserta terdiri dari ibu hamil dan ibu dengan balita yang sengaja dipilih agar informasi mengenai gizi dapat menyebar merata di masyarakat.

Bacaan Lainnya

Bidan Uma menekankan bahwa masalah stunting di Musuk tidak semata karena angka kasus yang tinggi, melainkan karena persentasenya terlihat besar jika dibandingkan jumlah total balita di desa tersebut. “Secara jumlah, balita stunting di Desa Musuk lebih rendah dibanding desa lain. Namun, karena balitanya sedikit, persentasenya tampak tinggi,” jelasnya.

Sosialisasi Pencegahan Stunting oleh Tim KKN UNS 301. (doc. KKN UNS 301)
Sosialisasi Pencegahan Stunting oleh Tim KKN UNS 301. (doc. KKN UNS 301)

Program ini berfokus pada peningkatan pemahaman orang tua mengenai gizi seimbang. Faktor-faktor seperti minimnya konsumsi suplemen Mikronutrien Multiple Supplement (MMS) pada ibu hamil, kesalahan dalam pemberian MPASI, hingga rendahnya kesadaran membawa balita ke posyandu menjadi perhatian utama.

Selain sosialisasi, mahasiswa KKN UNS 301 juga mendampingi posyandu rutin di empat titik desa. Mereka membantu mengukur tinggi dan berat badan balita serta membagikan makanan bergizi yang telah disiapkan. Kehadiran mahasiswa diharapkan memberi energi baru bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan generasi penerus.

Program Kerja KKN 301 UNS, pembuatan MPASI sederhana dengan ibu-ibu posyandu Desa Musuk. (doc. KKN UNS 301)
Program Kerja KKN 301 UNS, pembuatan MPASI sederhana dengan ibu-ibu posyandu Desa Musuk. (doc. KKN UNS 301)

Langkah kolaboratif ini menunjukkan bahwa penanganan stunting tidak cukup hanya dengan data dan kebijakan, tetapi juga perlu sentuhan langsung melalui edukasi dan praktik nyata di lapangan. Dengan melibatkan mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, Desa Musuk berupaya membangun kesadaran kolektif bahwa gizi anak adalah investasi masa depan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *