KKN UNS 332 Dorong Potensi Kopi Lokal Lewat Sosialisasi Budidaya dan Pascapanen

Seorang narasumber dari MPIG KAJSS memberikan penjelasan langsung mengenai teknik perawatan pohon kopi kepada para petani di Desa Mranggen Kidul, Temanggung. (doc. KKN 332 UNS)
Seorang narasumber dari MPIG KAJSS memberikan penjelasan langsung mengenai teknik perawatan pohon kopi kepada para petani di Desa Mranggen Kidul, Temanggung. (doc. KKN 332 UNS)

Mranggen Kidul, Krajan.id – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 332 menggelar serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pengembangan potensi kopi lokal.

Agenda tersebut mencakup sosialisasi budidaya dan pascapanen kopi Arabika serta workshop perawatan tanaman kopi bersama Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Arabika Java Sindoro-Sumbing (MPIG KAJSS).

Bacaan Lainnya

Kegiatan berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis (23–24/7/2025), di Gedung Serbaguna Desa Mranggen Kidul, Kabupaten Temanggung, dan dilanjutkan dengan praktik lapangan di lahan pertanian milik warga. Antusiasme para petani terlihat jelas dari keaktifan mereka mengikuti sesi diskusi hingga praktik langsung.

Seorang narasumber menyampaikan materi sosialisasi budidaya dan pascapanen kopi Arabika di Gedung Serbaguna Desa Mranggen Kidul, Temanggung. (doc. KKN 332 UNS)

Seorang narasumber menyampaikan materi sosialisasi budidaya dan pascapanen kopi Arabika di Gedung Serbaguna Desa Mranggen Kidul, Temanggung. (doc. KKN 332 UNS)

Pelatihan menghadirkan narasumber Yamidi, perwakilan MPIG KAJSS, yang berpengalaman dalam pengelolaan dan peningkatan mutu kopi Arabika di kawasan Sindoro-Sumbing. Ia menjelaskan bahwa pemahaman menyeluruh sangat penting dalam menjaga mutu dan keaslian kopi.

“Tahapan budidaya kopi dimulai dari pemilihan bibit unggul, teknik penanaman yang tepat, pengelolaan lahan, hingga perawatan tanaman. Semua proses ini menentukan produktivitas kopi tetap tinggi,” ujar Yamidi.

Selain budidaya, ia juga menekankan pentingnya proses pascapanen yang tidak bisa diabaikan.

“Proses pascapanen sangat menentukan kualitas akhir biji kopi. Mulai dari pemetikan buah yang tepat, pengolahan dengan metode basah maupun kering, hingga teknik penyimpanan yang benar, semuanya berpengaruh pada mutu kopi,” tambahnya.

Seorang narasumber dari MPIG KAJSS memperlihatkan cara memilih dan merawat bibit kopi Arabika kepada petani Desa Mranggen Kidul, Temanggung. (doc. KKN 332 UNS)
Seorang narasumber dari MPIG KAJSS memperlihatkan cara memilih dan merawat bibit kopi Arabika kepada petani Desa Mranggen Kidul, Temanggung. (doc. KKN 332 UNS)

Tidak hanya sebatas teori, kegiatan dilanjutkan dengan workshop aplikatif di lahan petani. Dalam sesi ini, Yamidi memandu peserta untuk mencoba langsung berbagai teknik perawatan tanaman.

“Petani perlu memahami bagaimana melakukan pembersihan gulma, penggemburan tanah, dan pembuatan lubang tanam dengan ukuran serta jarak yang sesuai. Pemupukan dan pemangkasan juga harus dilakukan tepat waktu agar cabang produktif dapat tumbuh lebih baik,” jelasnya.

Praktik tersebut memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan keterampilan nyata yang dapat langsung diterapkan di lahan masing-masing.

Selama kegiatan, para peserta aktif bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai hal teknis budidaya maupun pengolahan kopi. Hal ini menunjukkan tingginya minat petani untuk meningkatkan kualitas produksi mereka.

Dokumentasi bersama usai sosialisasi budidaya dan pascapanen kopi Arabika serta workshop perawatan tanaman kopi bersama Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Arabika Java Sindoro-Sumbing (MPIG KAJSS). (doc. KKN 332 UNS)
Dokumentasi bersama usai sosialisasi budidaya dan pascapanen kopi Arabika serta workshop perawatan tanaman kopi bersama Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Arabika Java Sindoro-Sumbing (MPIG KAJSS). (doc. KKN 332 UNS)

KKN UNS 332 berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu baru, tetapi juga menumbuhkan kebersamaan antara akademisi, praktisi, dan masyarakat. Dengan demikian, Desa Mranggen Kidul semakin berpeluang dikenal sebagai sentra kopi berkualitas yang mampu menembus pasar lebih luas.

Lebih jauh, keberlanjutan budidaya kopi juga mendukung pengembangan agroekowisata berbasis konservasi, yang menjadi aset berharga sekaligus identitas daerah.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *