Karanganyar, Krajan.id – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) menghadirkan inovasi ramah lingkungan di Dusun Sosogan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, melalui pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah.
Program yang dilaksanakan pada Jumat (25/7/2025) ini bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus memberdayakan warga, khususnya kalangan ibu-ibu, dengan keterampilan yang berpotensi menjadi peluang usaha baru.
Minyak jelantah, yang kerap dibuang begitu saja, dapat mencemari tanah dan sumber air. Melalui pelatihan ini, tim KKN UNS membimbing warga mengolah minyak bekas menjadi sabun yang aman digunakan sehari-hari. Proses pembelajaran meliputi penyaringan minyak, pencampuran bahan pendukung, pencetakan, hingga pengemasan produk.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS Kembangkan Sensor Pendeteksi Api, Warga Dukuh Sosogan Lebih Siaga Hadapi Kebakaran
Ketua pelaksana program, Fransiska, mahasiswa Kimia FMIPA UNS, menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan memberi dampak ganda bagi warga.
“Kami ingin membantu warga mengurangi limbah berbahaya bagi lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi kreatif. Produk sabun ini bisa digunakan sendiri atau dijual untuk menambah pemasukan keluarga,” ujarnya.
Acara yang berlangsung di rumah Ketua RW 07 Sosogan ini dihadiri oleh ibu-ibu setempat, perangkat desa, dan Kepala Desa Rejosari. Antusiasme warga terlihat dari keterlibatan aktif mereka dalam setiap tahap pembuatan sabun. Beberapa peserta mengaku mendapatkan wawasan baru yang bermanfaat, tidak hanya untuk menjaga lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga.

Proses pembuatan sabun melibatkan pemanfaatan minyak jelantah yang dicampur dengan minyak kelapa, lalu direaksikan dengan larutan natrium hidroksida (NaOH) atau soda api. Reaksi ini disebut saponifikasi, yaitu reaksi kimia antara trigliserida pada minyak atau lemak dengan basa kuat, menghasilkan gliserol (gliserin) dan garam asam lemak yang dikenal sebagai sabun. Untuk meningkatkan nilai jual, sabun diberi tambahan minyak esensial dan pewarna alami sehingga lebih wangi dan menarik.
Inovasi ini tidak hanya menghasilkan produk yang wangi dan lembut, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga. Menurut perangkat desa, program seperti ini selaras dengan upaya desa dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Sekali Klik, Sampai ke Giriloyo! Mahasiswa KKN-PPM UMBY 105 Tandai Dusun Giriloyo di Google Maps
Dengan adanya pelatihan ini, Dusun Sosogan mulai dikenal sebagai desa yang peduli lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Tim KKN UNS berharap kegiatan ini menjadi langkah awal bagi terbentuknya usaha bersama yang berkelanjutan.
“Ke depan, kami berharap pelatihan ini bisa diperluas ke dusun-dusun lain di Desa Rejosari sehingga manfaatnya dirasakan lebih banyak warga,” tambah Fransiska.
Sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, dan perguruan tinggi diyakini dapat mengubah langkah kecil, seperti mengolah minyak jelantah menjadi sabun, menjadi gerakan besar yang memberi dampak nyata bagi lingkungan dan perekonomian desa.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





