Desa Tlahab, Temanggung – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam Kelompok 334 menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Tentang Sehat di Balik Secangkir Kopi” pada Minggu (20/7/2025).
Kegiatan ini menyasar remaja di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang konsumsi kopi yang sehat serta pentingnya memperhatikan bahan makanan yang dikonsumsi.
Desa Tlahab sendiri dikenal sebagai salah satu sentra penghasil Kopi Arabika unggulan, berkat kondisi geografisnya yang berada di ketinggian 1.200–2.400 meter di atas permukaan laut. Kopi dari desa ini terkenal dengan cita rasa manis, asam seimbang, dan aroma yang khas. Tak heran bila kebiasaan minum kopi menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat setempat, termasuk kalangan remaja.
Namun, tingginya konsumsi kopi tidak selalu dibarengi dengan pengetahuan yang cukup mengenai efek samping atau cara penyajian yang sehat. Berdasarkan pengamatan lapangan, mahasiswa KKN UNS mencatat bahwa sebagian besar masyarakat mengonsumsi kopi tanpa memperhatikan waktu, takaran, atau efek jangka panjangnya terhadap kesehatan.
“Data dari tahun 2023 menyebutkan bahwa sekitar 73% masyarakat Indonesia adalah konsumen kopi. Angka ini menjadi dasar kuat bagi kami untuk mengedukasi warga Desa Tlahab, terutama remaja, agar lebih bijak dalam menikmati kopi,” ujar Betsyeba Panjaitan, Ketua Pelaksana kegiatan KKN ini.
Baca Juga: Acara Pisah Pamit KKN 146 UINSA Berbalut Kearifan Lokal di Wisata Religi Bujuk Salama
Materi yang disampaikan dalam sosialisasi meliputi jenis dan ciri khas kopi, kandungan nutrisi dan zat aktif, manfaat kesehatan, efek samping bila dikonsumsi berlebihan, serta cara mengoptimalkan konsumsi kopi untuk menunjang gaya hidup sehat. Metode penyampaian dilakukan secara interaktif, di mana peserta didorong untuk bertanya dan berdiskusi aktif.
Dalam upaya menyederhanakan pesan, tim KKN UNS menciptakan jargon edukatif berbentuk akronim, yakni “SEHAT”, yang menggambarkan panduan konsumsi kopi secara sehat:
- Sehari cukup 2–3 porsi
- Efektif 90 menit setelah bangun tidur atau 4–6 jam sebelum tidur
- Hanya 3–4 hari dalam seminggu
- Aman saat perut tidak kosong
- Tanpa gula atau pemanis tambahan
“Jargon ini bukan sekadar slogan, tapi panduan praktis yang mudah diingat dan bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, ini bisa menjadi kebiasaan baik yang berkelanjutan,” jelas Betsy.

Kegiatan edukasi ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama berupa sosialisasi dasar pada (20/7/2025), sementara tahap kedua berupa edukasi pendampingan yang dilakukan di Posyandu Remaja pada (27/7/2025). Antusiasme masyarakat terlihat dari peningkatan jumlah peserta, dari 18 orang pada sesi pertama menjadi lebih dari 60 orang di tahap berikutnya.

“Melalui pendekatan yang ringan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, para remaja merasa lebih tertarik dan terbuka untuk belajar. Kami juga mengaitkan materi dengan mitos dan fakta yang berkembang di masyarakat, sehingga mereka bisa memilah informasi yang benar,” tambah Betsy.
Baca Juga: Mahasiswa KKN-BBK 6 UNAIR Dorong Literasi Gizi di Desa Jerukseger Lewat Program “Cek LaGi”
Keberhasilan kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi tentang pola konsumsi yang sehat bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan aplikatif. Selain meningkatkan kesadaran gizi, kegiatan ini juga diharapkan dapat mengangkat potensi kopi lokal sebagai produk kebanggaan desa yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan bila dikonsumsi dengan bijak.

Dengan pendekatan yang tepat sasaran dan konten yang relevan, kegiatan KKN ini diharapkan mampu menjadi model edukasi serupa di wilayah lain. “Kopi bukan sekadar minuman, tapi juga bagian dari budaya. Maka, budaya ini harus kita rawat dengan cara yang sehat,” pungkas Betsy.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





