KKN UNS Kelompok 112 Dorong Diversifikasi Pangan Lokal untuk Ketahanan Pangan

Pemberian materi diversifikasi pangan oleh mahasiswa KKN UNS 112. (doc. KKN UNS 112)
Pemberian materi diversifikasi pangan oleh mahasiswa KKN UNS 112. (doc. KKN UNS 112)

Desa Kotesan, Krajan.id – Upaya memperkuat ketahanan pangan berbasis potensi lokal terus digencarkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Kelompok 112 KKN UNS menyelenggarakan edukasi dan demonstrasi diversifikasi pangan di Desa Kotesan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, pada Rabu (30/7/2025).

Kegiatan tersebut merupakan implementasi tema KKN UNS Periode 2025, yaitu “Ketahanan Pangan Mandiri dan Pengentasan Kemiskinan”. Melalui kegiatan ini, mahasiswa berfokus pada pengenalan diversifikasi pangan berbasis bahan lokal seperti lele dan singkong. Program ini sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin “No Poverty” dan “Zero Hunger”.

Bacaan Lainnya

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa menghadirkan demonstrasi pembuatan nugget lele dan agar-agar singkong. Menu sederhana itu diperkenalkan sebagai contoh nyata olahan pangan lokal yang tidak hanya sehat dan bergizi, tetapi juga memiliki potensi menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga.

Demonstrasi dan Praktik Langsung Pembuatan Nugget Lele oleh Ibu-Ibu Desa Kotesan (doc. KKN UNS 112)
Demonstrasi dan Praktik Langsung Pembuatan Nugget Lele oleh Ibu-Ibu Desa Kotesan (doc. KKN UNS 112)

“Penerapan diversifikasi pangan tidak sekadar menghadirkan variasi menu, tetapi juga harus berlandaskan gizi seimbang,” ujar Najwa, mahasiswa program studi Ilmu Teknologi Pangan, yang menjadi salah satu penanggung jawab kegiatan.

Sementara itu, Devi dari program studi Pendidikan Sejarah menekankan pentingnya nilai sosial budaya dalam pelestarian pangan lokal.

“Makanan tradisional bukanlah sesuatu yang ketinggalan zaman. Justru itu warisan berharga yang harus dijaga dan diteruskan kepada generasi berikutnya,” jelasnya.

Antusiasme warga terlihat jelas, khususnya dari kalangan ibu rumah tangga. Mereka mengikuti materi dengan seksama dan terlibat aktif dalam diskusi. Panitia juga menyediakan leaflet berisi informasi mengenai manfaat serta tips penerapan diversifikasi pangan agar masyarakat lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

Kegiatan tersebut turut mendapat dukungan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi 5&6 yang saat ini sedang menjalankan Program Pengembangan Desa B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Kehadiran KWT semakin memperkuat sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan kelompok tani dalam mengembangkan inovasi pangan lokal.

Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa berharap warga Desa Kotesan semakin sadar akan pentingnya memanfaatkan pangan lokal untuk mendukung ketahanan pangan keluarga. Diversifikasi pangan dinilai dapat menjadi langkah strategis dalam pencegahan stunting, sekaligus membuka peluang ekonomi baru di tingkat desa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *