Kadiluwih, Krajan.id – Semangat literasi kembali digelorakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Literasi 170 Universitas Sebelas Maret (UNS) yang berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Melalui program Kunjungan Literasi di SD Negeri Kangkungan, mereka membawa lebih dari seribu judul buku bacaan anak untuk memperkuat budaya membaca sejak dini.
Kegiatan ini disambut antusias oleh siswa, guru, dan masyarakat sekitar. Koleksi buku yang dihadirkan dipilih sesuai dengan tingkat kemampuan membaca anak sekolah dasar, sekaligus mendorong pembentukan karakter positif. Kehadiran ribuan buku tersebut menjadi angin segar bagi siswa yang selama ini masih terbatas akses terhadap bacaan berkualitas.
Tidak hanya sekadar menghadirkan bacaan, kegiatan juga dilengkapi dengan pendataan siswa sebagai anggota perpustakaan desa. Dengan begitu, anak-anak tetap bisa mengakses buku secara berkelanjutan meskipun acara telah usai.
Perpusnas pun memberikan tambahan dukungan berupa pembagian susu gratis sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan anak-anak, agar mereka tumbuh optimal dan semangat belajar semakin meningkat.

Suasana semakin meriah ketika digelar sesi edukasi pentingnya literasi. Narasumber mengajak siswa memahami bahwa membaca bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga jendela untuk mengenal dunia. Pesan ini dikemas secara ringan sehingga mudah dipahami anak-anak.
Puncak acara diwarnai lomba storytelling, di mana para siswa tampil percaya diri membawakan cerita pilihan mereka. Ajang ini melatih keterampilan berbahasa, menumbuhkan rasa percaya diri, sekaligus mengembangkan daya imajinasi dan kecintaan pada buku. Para pemenang mendapat apresiasi khusus yang disambut tepuk tangan riuh dari teman-teman mereka.

Ketua KKN UNS 170, Satria H.M, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar membaca, tetapi juga membangun pemahaman yang mendalam.
“Literasi bukan hanya tentang membaca teks, tetapi juga memahami, menghayati, dan mengomunikasikan kembali pengetahuan. Melalui kegiatan ini, kami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi pembelajar sepanjang hayat,” jelasnya.
Kepala Desa Kadiluwih, Lilik Kuswantoro, turut mengapresiasi program tersebut. Ia menyebut dukungan dari mahasiswa KKN UNS dan Perpusnas memberi energi baru untuk menghidupkan perpustakaan desa.
“Perpustakaan desa kini bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga ruang interaksi, tumbuhnya minat baca, dan penguatan karakter anak,” ujarnya.
Program ini juga sejalan dengan kebijakan terbaru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di bawah kepemimpinan Prof. Abdul Mu’ti, yang menekankan penguatan budaya literasi sebagai pondasi peningkatan kualitas pendidikan nasional.
Sinergi antara KKN UNS, Perpusnas, dan program Kemendikdasmen menunjukkan bahwa gerakan literasi dapat dimulai dari desa dan memberi dampak luas bagi generasi mendatang. Harapannya, semangat membaca tidak hanya tumbuh di sekolah, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak. Dengan begitu, mereka akan tumbuh menjadi generasi cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





