Bantul, Krajan.id – Dusun Kajor Kulon, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, dikenal memiliki potensi besar di sektor hortikultura, khususnya budidaya cabai. Melihat potensi tersebut, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Imogiri bersama Kelompok KKN-PPM 75 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar penyuluhan pembuatan bibit cabai mandiri menggunakan metode soil block kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat pada Selasa, (29/7/2025).
Pada kegiatan ini, materi disampaikan langsung oleh penyuluh pertanian dari BPP Imogiri, sementara mahasiswa KKN-PPM 75 UMBY bertindak sebagai fasilitator untuk mempersiapkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan.
Rojes Anwar Karamigi, mahasiswa Psikologi yang menjadi Ketua sekaligus Koordinator Program KKN, menjelaskan alasan di balik penyelenggaraan program ini.
“Kami ingin kelompok wanita tani bisa memproduksi bibit cabai mandiri, menekan biaya pembelian bibit, serta membuka peluang usaha di bidang pertanian,” ujarnya.
Hasil survei awal menunjukkan bahwa KWT Kajor Kulon belum pernah mendapatkan pelatihan pembuatan bibit cabai mandiri yang ramah lingkungan dan efisien. Selama ini, persemaian dilakukan secara konvensional dengan berbagai kendala seperti kerusakan akar saat pindah tanam, media tanam yang mudah padat, dan penggunaan plastik tray yang menimbulkan limbah.
Metode soil block menjadi solusi yang ditawarkan oleh BPP Imogiri. Media tanam padat ini dibuat dari campuran tanah gembur, kompos, sekam bakar, dan cocopeat yang dipadatkan tanpa wadah plastik.
“Bahan-bahan yang digunakan dalam soil block menunjang pertumbuhan bibit cabai sehingga kualitasnya lebih baik,” terang penyuluh pertanian dari BPP.
Untuk meyakinkan peserta, pemateri dari BPP memaparkan data perbandingan antara metode konvensional dan metode soil block. Hasilnya, para anggota KWT menyambut antusias.
“Reaksi awal mereka sangat positif dan terbuka untuk belajar metode baru yang bermanfaat bagi pertanian di Kajor Kulon,” tambah Rojes.
Kegiatan ini mencakup pengenalan pentingnya bibit berkualitas, perbandingan metode tanam, persiapan bahan dan alat, hingga praktek langsung pembuatan bibit cabai dengan soil block.
Baca Juga: Menyalakan Api Harapan: KKN 67 UMBY Bawa Cahaya Literasi ke Padukuhan Karang Tengah
Para peserta mempelajari cara mencampur bahan hingga lembab merata, mencetak dengan alat khusus, membuat lubang kecil untuk benih, dan menata bibit di tempat yang tepat. Perawatan pun dibahas, termasuk penyiraman ringan dan pencegahan serangan jamur.
Rojes menaruh harapan besar pada dampak ekonomi dari pelatihan ini. “Kami berharap teknik ini bisa menciptakan peluang bisnis bibit cabai mandiri yang diproduksi langsung dari Kajor Kulon. Dengan begitu, kesejahteraan petani akan meningkat,” jelasnya.

Agar pengetahuan tidak berhenti di penyuluhan saja, KKN-PPM 75 UMBY akan melakukan monitoring berkelanjutan bersama ketua KWT, serta mendukung pelatihan lanjutan jika diperlukan. Meski tidak ada anggota tim dari jurusan pertanian, hal ini tidak menjadi hambatan berarti.
“Kami banyak belajar dan berdiskusi dengan pihak BPP Imogiri untuk memastikan kegiatan berjalan tepat sasaran,” kata Rojes.
Pengalaman ini juga menjadi pelajaran penting bagi mahasiswa. “Semangat belajar itu harus selalu dijaga. Jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang sudah dimiliki,” ujarnya.
Rojes menegaskan bahwa mahasiswa KKN memiliki peran strategis dalam membawa inovasi pertanian ramah lingkungan ke desa-desa.
“Mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang menyuarakan edukasi ramah lingkungan. Tugas kita membangun kesadaran masyarakat sekaligus memberikan solusi yang tepat dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan adanya kolaborasi antara BPP Imogiri dan KKN-PPM 75 UMBY, KWT Kajor Kulon kini memiliki keterampilan baru yang tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bibit dari luar daerah.
Selain berdampak pada ekonomi, inovasi ini juga menjadi langkah nyata menjaga lingkungan dari limbah plastik yang dihasilkan metode persemaian konvensional.

Tim KKN-PPM 75 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) terdiri dari sepuluh mahasiswa. Mereka adalah Daffa Arizal Muhammad Andani, Kharin Rahmatika, Isnaini Nur Ramdhani, Marchel Brian Antariksa Worabai, Tika Desi Astuti, Rojes Anwar Karamigi, Mario Aldi Rejaan, Wafiq Aziizah, Anita Prisilya Saskia Aomol, dan Ananda Hasuna Rizqi. Selama pelaksanaan program, tim ini mendapatkan bimbingan langsung dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Domnina Rani P. Rengganis, S.Psi., M.Si., Ph.D., yang senantiasa mendukung serta mengarahkan kegiatan agar berjalan sesuai tujuan pemberdayaan masyarakat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





