Kolaborasi KKN 102 UINSA dan DLH Lamongan: Dorong Edukasi Lingkungan Lewat “Katemas Berseri”

Ingatul Muhhimmah sebagai kepala bidang tata lingkungan DLH Lamongan memberikan materi pada Acara Bincang Edukasi Desa Katemas. (doc KKN 102 UINSA)
Ingatul Muhhimmah sebagai kepala bidang tata lingkungan DLH Lamongan memberikan materi pada Acara Bincang Edukasi Desa Katemas. (doc KKN 102 UINSA)

Lamongan, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 102 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan dalam menggelar program edukatif bertajuk “Bincang Edukasi Katemas Berseri”, sebagai bagian dari upaya mendorong kesadaran lingkungan di masyarakat Desa Katemas, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan.

Program ini dilaksanakan pada (18/7/2025), dan menjadi langkah nyata pengabdian mahasiswa KKN dalam mewujudkan desa yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari dukungan terhadap Lomba Desa Berseri tingkat Provinsi Jawa Timur yang diadakan oleh DLH, di mana Desa Katemas menjadi salah satu peserta.

Bacaan Lainnya

Mengusung tema “Kesehatan Lingkungan”, Kelompok KKN 102 UINSA berupaya menciptakan kegiatan yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi warga. Salah satu fokus utama adalah penguatan sistem Bank Sampah yang sebelumnya sudah ada namun belum dikelola secara maksimal.

Acara edukasi ini dibuka oleh Kepala Desa Katemas, Mat Rais, yang memberikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa KKN dan kehadiran DLH Lamongan. “Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, warga memperoleh wawasan baru terkait pengelolaan lingkungan, khususnya bank sampah di desa kita,” ujar Mat Rais dalam sambutannya.

Acara ini menghadirkan dua narasumber kompeten yang memberikan wawasan dari dua sisi: kebijakan pemerintah dan praktik lapangan.

Ingatul Muhhimmah, Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Lamongan, menjelaskan bahwa pemerintah telah menyediakan regulasi, edukasi, teknologi, dan pendampingan untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Ia juga menguraikan tentang Permen LH No. 14 Tahun 2021, yang menjadi acuan teknis dalam pengelolaan Bank Sampah Induk dan Unit di berbagai tingkatan masyarakat.

“Pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah hadir sebagai fasilitator, namun yang paling utama tetap keterlibatan aktif dari masyarakat,” tegas Ingatul Muhhimmah dalam paparannya.

Sementara itu, narasumber kedua, Janadi, merupakan pengelola Bank Sampah Desa Betiting, Gresik, yang telah sukses mengembangkan sistem bank sampah berbasis masyarakat.

Ia membagikan pengalaman praktis tentang pembentukan struktur organisasi, sistem tabungan sampah, serta strategi pemasaran produk daur ulang yang bernilai ekonomis.

Baca Juga: Mahasiswa KKN 76 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Siap Mengabdi dan Tingkatkan Literasi di Desa Kalimukti

“Kunci keberhasilan bank sampah adalah konsistensi dan partisipasi. Jika masyarakat terlibat aktif, maka dampaknya bukan hanya lingkungan yang bersih, tetapi juga peningkatan ekonomi warga,” jelas Janadi.

Foto Bersama pada acara Bincang Edukasi Bersama DLH Lamongan di desa Katemas Lamongan. (doc KKN 102 UINSA)
Foto Bersama pada acara Bincang Edukasi Bersama DLH Lamongan di desa Katemas Lamongan. (doc KKN 102 UINSA)

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Warga Desa Katemas tampak antusias mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari teknis pengelolaan sampah, sistem pencatatan tabungan, hingga potensi kolaborasi dengan pihak luar dalam mengembangkan produk daur ulang.

Anisa Nuha, mahasiswa KKN sekaligus ketua pelaksana kegiatan menyampaikan harapannya, “Kami ingin kegiatan ini menjadi titik awal perubahan yang berkelanjutan. Semoga Desa Katemas bisa menjadi contoh desa yang Bersih, Sehat, dan Mandiri.”

Kolaborasi ini juga menjadi contoh nyata bahwa sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat mampu melahirkan gerakan kolektif untuk menjaga lingkungan hidup. Keterlibatan mahasiswa KKN dalam program ini membuktikan bahwa peran akademisi sangat relevan dan berdampak langsung dalam pembangunan desa.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UINSA Tanam 57 Lubang Biopori di Desa Katemas untuk Dukung Lomba Desa Berseri Jawa Timur

Melalui kegiatan “Bincang Edukasi Katemas Berseri”, mahasiswa KKN 102 UINSA tidak hanya menjalankan kewajiban akademik, tetapi juga menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Dengan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, edukasi lingkungan menjadi lebih mudah diterima dan diterapkan oleh warga.

Dukungan DLH Lamongan dan tokoh masyarakat seperti Kepala Desa Katemas juga menjadi faktor penting yang memperkuat keberhasilan program ini. Harapannya, Desa Katemas dapat menjadi model desa ramah lingkungan yang mampu menginspirasi desa-desa lain di Jawa Timur.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *