Kolaborasi KKN 95 UNISRI dan Karang Taruna Hidupkan Pentas Seni Ratu Kalinyamat di Dukuh Kentengan

Mahasiswa KKN 95 UNISRI bersama Karang Taruna Dukuh Kentengan membawakan drama kolosal Ratu Kalinyamat dalam rangka perayaan HUT RI ke-80. (doc. KKN 95 UNISRI)
Mahasiswa KKN 95 UNISRI bersama Karang Taruna Dukuh Kentengan membawakan drama kolosal Ratu Kalinyamat dalam rangka perayaan HUT RI ke-80. (doc. KKN 95 UNISRI)

Klaten, Krajan.id – Suasana peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Dukuh Kentengan, Desa Malangan, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, tahun ini terasa istimewa. Semangat kebersamaan warga berpadu dengan kreativitas mahasiswa KKN Kelompok 95 Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta dan Karang Taruna yang sukses menyelenggarakan Pentas Seni Ratu Kalinyamat.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (17/8/2025) ini bukan sekadar pesta rakyat, melainkan juga wadah edukasi budaya. Pentas utama berupa drama kolosal tentang Ratu Kalinyamat, seorang tokoh perempuan tangguh dari Jepara yang dikenal karena keberaniannya melawan kolonial Portugis pada abad ke-16.

Bacaan Lainnya

Drama kolosal tersebut dipentaskan dengan memadukan seni peran, tari, dan musik tradisional, melibatkan mahasiswa KKN bersama para pemuda Karang Taruna serta dukungan penuh warga. Beberapa minggu sebelum perayaan, mereka sudah mempersiapkan naskah, latihan peran, serta pembuatan properti dengan gotong royong.

Menurut salah satu mahasiswa KKN 95 UNISRI, pertunjukan ini tidak hanya menghadirkan hiburan, melainkan juga menyampaikan pesan sejarah.

“Ratu Kalinyamat kami angkat sebagai simbol keberanian dan kepemimpinan perempuan. Nilai-nilai perjuangan beliau selaras dengan semangat kemerdekaan, sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk tetap bersatu membangun desa,” jelasnya.

Pementasan ini juga menjadi sarana edukasi lintas generasi. Anak-anak hingga orang tua larut dalam cerita yang menggambarkan keberanian perempuan Nusantara menghadapi penjajah.

Yang membuat acara semakin semarak, Dite Hastini, S.Hum., M.Sn., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN 95 UNISRI, turut mempersembahkan penampilan tari. Aksi panggungnya menuai tepuk tangan meriah dari ratusan warga yang memadati lokasi acara.

Dosen Pembimbing Lapangan KKN 95 UNISRI, Dite Hastini, S.Hum., M.Sn., menampilkan tarian tradisional dalam Pentas Seni Ratu Kalinyamat di Dukuh Kentengan, Malangan, Tulung, Klaten, Sabtu (17/8/2025). (doc. KKN 95 UNISRI)
Dosen Pembimbing Lapangan KKN 95 UNISRI, Dite Hastini, S.Hum., M.Sn., menampilkan tarian tradisional dalam Pentas Seni Ratu Kalinyamat di Dukuh Kentengan, Malangan, Tulung, Klaten, Sabtu (17/8/2025). (doc. KKN 95 UNISRI)

“Partisipasi saya dalam acara ini bukan sekadar penampilan, tetapi wujud komitmen UNISRI untuk selalu hadir bersama masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa perguruan tinggi tidak hanya berkutat pada teori, melainkan juga hadir dalam praktik nyata yang membangun hubungan harmonis dengan desa binaan,” ungkap Dite Hastini.

Kehadirannya di panggung desa menjadi simbol nyata sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat.

Acara tujuh belasan ini mengusung tema “Sinergi UNISRI, Pemerintah, dan Masyarakat Desa.” Pemerintah desa memberikan dukungan penuh dengan menyediakan fasilitas serta membantu koordinasi jalannya kegiatan. Karang Taruna berperan sebagai motor penggerak, sementara mahasiswa KKN menjadi fasilitator sekaligus kreator kegiatan.

Ketua RT Dukuh Kentengan dalam sambutannya memberikan apresiasi besar terhadap sinergi ini.

“Acara ini membuktikan bahwa ketika akademisi, pemerintah, dan masyarakat bersatu, potensi lokal bisa tergali maksimal. Dukuh Kentengan memiliki banyak bakat seni, dan berkat kerja sama ini, potensi tersebut bisa tampil dan dinikmati bersama,” ujarnya.

Pentas seni Ratu Kalinyamat tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga ruang pemberdayaan. Mahasiswa belajar langsung tentang interaksi sosial, manajemen acara, hingga strategi pemberdayaan berbasis budaya. Sementara masyarakat merasakan kebersamaan, menumbuhkan rasa percaya diri, dan menemukan kembali kebanggaan terhadap identitas lokal.

Antusias penonton melihat drama kolosal Ratu Kalinyamat dalam rangka perayaan HUT RI ke-80. (doc. KKN 95 UNISRI)
Antusias penonton melihat drama kolosal Ratu Kalinyamat dalam rangka perayaan HUT RI ke-80. (doc. KKN 95 UNISRI)

Seorang warga yang hadir mengaku terharu melihat kekompakan antar generasi.

“Biasanya tujuh belasan hanya lomba dan hiburan kecil, tapi tahun ini terasa berbeda. Ada makna sejarah, ada seni, dan ada kebersamaan,” tuturnya.

Melihat suksesnya acara, masyarakat berharap kegiatan serupa bisa menjadi agenda rutin tahunan. Ketua Karang Taruna menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung jika pentas seni dijadikan tradisi baru di Dukuh Kentengan.

“Kami ingin perayaan tujuh belasan di Kentengan selalu berbeda dan bermakna. Tahun ini menjadi contoh nyata bagaimana seni bisa menyatukan kita semua,” katanya.

Mahasiswa KKN 95 UNISRI pun berharap program berbasis seni dan budaya dapat terus berlanjut meskipun mereka sudah kembali ke kampus. Mereka percaya, seni dan budaya dapat menjadi penguat identitas sekaligus motor penggerak menuju kemandirian desa.

Mahasiswa KKN 95 UNISRI bersama Karang Taruna Dukuh Kentengan setelah pelaksanaan pentas seni drama kolosal Ratu Kalinyamat dalam rangka perayaan HUT RI ke-80. (doc. KKN 95 UNISRI)
Mahasiswa KKN 95 UNISRI bersama Karang Taruna Dukuh Kentengan setelah pelaksanaan pentas seni drama kolosal Ratu Kalinyamat dalam rangka perayaan HUT RI ke-80. (doc. KKN 95 UNISRI)

Dengan semangat gotong royong, edukasi sejarah, serta sentuhan profesional dari kalangan akademisi, perayaan tujuh belasan di Dukuh Kentengan tahun ini meninggalkan kesan mendalam. Tidak hanya sebagai momen merayakan kemerdekaan, tetapi juga momentum memperkuat jati diri budaya dan mempererat persaudaraan antar warga.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *