Kolaborasi Mahasiswa KKN UNS dengan Peternak: Latih Pembuatan Silase sebagai Solusi Pakan Ternak Musim Kemarau

Mahasiswa KKN UNS Kelompok 58 bersama warga Desa Melikan praktik langsung pembuatan silase pakan ternak di Balai Padukuhan Kendal, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul. (doc. KKN 58 UNS)
Mahasiswa KKN UNS Kelompok 58 bersama warga Desa Melikan praktik langsung pembuatan silase pakan ternak di Balai Padukuhan Kendal, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul. (doc. KKN 58 UNS)

Melikan, Krajan.id – Kelangkaan pakan ternak saat musim kemarau menjadi tantangan yang hampir selalu dihadapi peternak di wilayah pedesaan. Melihat kondisi ini, Mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 58 yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, berinisiatif menghadirkan solusi melalui sosialisasi sekaligus praktik pembuatan silase pakan ternak.

Program kerja bertajuk “Sosialisasi Urgensi Silase dan Pembuatan Silase untuk Persediaan Pakan Ternak” ini digelar di Balai Padukuhan Kendal, dengan melibatkan warga dari Dukuh Kendal dan Dukuh Songwaluh. Kegiatan berlangsung pada periode Juli hingga Agustus 2025, sejalan dengan tema besar yang diusung kelompok KKN 58 UNS, yakni Pertanian dan Peternakan Terpadu.

Bacaan Lainnya

Silase merupakan teknik pengawetan hijauan pakan melalui proses fermentasi. Dengan metode ini, hijauan yang biasanya cepat rusak bisa bertahan lebih lama dan tetap bernutrisi, sehingga dapat menjadi alternatif pakan saat musim kemarau.

“Dengan adanya praktik pembuatan pakan fermentasi atau silase, kami berharap para peternak bisa lebih mandiri dalam mengelola persediaan pakan. Mereka tidak lagi terlalu bergantung pada pembelian hijauan yang harganya cukup mahal saat musim kemarau,” jelas Agustien Nur Wulandari, mahasiswa UNS yang menjadi penanggung jawab kegiatan pelatihan.

Dalam pelatihan tersebut, warga tidak hanya mendapat penjelasan teori mengenai pentingnya silase, tetapi juga berkesempatan mempraktikkan langsung cara membuatnya. Peserta diajari mulai dari proses pencacahan hijauan, tahapan fermentasi, hingga teknik penyimpanan yang benar agar kualitas silase tetap terjaga.

“Kami juga memberikan tips dan trik agar silase berhasil. Indikasi silase yang baik biasanya beraroma wangi seperti tape, berwarna hijau kekuningan, bertekstur lembut serta empuk, tidak berlendir, tidak menggumpal, dan bebas dari jamur,” tambah Agustien.

Respon masyarakat terhadap program ini terbilang sangat positif. Para peternak yang hadir menyimak dengan antusias dan ikut terlibat dalam setiap tahap praktik. Mereka menilai kegiatan ini memberikan manfaat nyata, terutama dalam mengurangi beban biaya tambahan untuk membeli pakan ternak saat musim kering.

KKN UNS Kelompok 58 berharap program pelatihan ini dapat berkelanjutan dan mampu menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan hewan ternak di Desa Melikan. Dengan adanya keterampilan baru ini, para peternak diharapkan mampu lebih siap menghadapi tantangan ketersediaan pakan di musim-musim berikutnya.

“Kami ingin pengetahuan ini tidak berhenti hanya di forum pelatihan, tetapi benar-benar dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, silase bisa menjadi solusi jangka panjang bagi warga desa,” pungkas Agustien.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *