Banda Neira, Krajan.id – Sinergi yang kuat terjalin antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Banda Neira dengan komunitas lokal Desa Selamon, Kecamatan Kepulauan Banda Besar, Kabupaten Maluku Tengah.
Melalui kerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Komunitas Pemuda (Kope) Selamong, mereka berupaya membangun ikon wisata baru sekaligus menyelenggarakan kegiatan untuk menyemarakkan peringatan HUT RI ke-80.
Kolaborasi ini melibatkan 14 mahasiswa UNS yang tergabung dalam Tim II KKN UNS Banda Neira Bercerita. Fokus utama mereka adalah menggerakkan komunitas pemuda desa agar turut berperan dalam menghidupkan program kerja yang telah dirancang. Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang pengabdian mahasiswa, tetapi juga wadah belajar bersama antara akademisi dan masyarakat.
Ketua Tim KKN, Altop Sura Hefisa, mahasiswa Program Studi Manajemen FEB UNS, menegaskan pentingnya semangat gotong royong.
“Dalam kolaborasi ini, bukan hanya kami yang bersemangat membangun. Pemuda di mana pun harus punya api semangat untuk membangun desa. Kami berharap bisa berbagi pengalaman dari Jawa sekaligus belajar banyak dari masyarakat Banda Neira,” ujarnya.
Program utama yang digarap adalah pembangunan ikon wisata di pintu masuk Kepulauan Syahrir. Proses ini dimulai sejak (27/7/2025), ketika tim KKN bersama komunitas setempat mengumpulkan serta membeli bahan-bahan pendukung. Puncak kegiatan berlangsung pada 3–5 Agustus 2025, ditandai dengan peresmian ikon tersebut.
Kehadiran ikon wisata ini diharapkan dapat memperkuat identitas Kepulauan Syahrir sekaligus menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Pokdarwis dan Kope Selamong berperan aktif sebagai pendukung teknis dan tim observasi. Hasil kerja kolektif ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menghasilkan sesuatu yang
Selain pembangunan ikon, mahasiswa juga mengadakan acara penutupan yang berlangsung pada (10/8/2025). Acara ini mengusung tema “Yoyo Merdeka” sebagai bentuk perayaan semangat kemerdekaan dalam rangka HUT RI ke-80.
Kegiatan penutupan dimeriahkan dengan berbagai lomba khas daerah, mulai dari lomba kole-kole hingga panjat pindang, yang melibatkan antusiasme warga dari berbagai kalangan. Momen ini juga diisi dengan mimbar bebas yang memberi ruang bagi masyarakat, terutama pemuda, untuk mengekspresikan aspirasi mereka.

Ketua pelaksana kegiatan, Luthfianba Azzahra, menyampaikan perasaan emosionalnya.
“Program ini menjadi amanah sekaligus pengalaman berharga. Saya merasa sedih sekaligus bahagia, karena ini adalah program terakhir dari pengabdian kami selama 43 hari di Desa Selamon. Bagi saya, desa ini bukan hanya sekadar destinasi wisata, melainkan rumah kedua,” ungkapnya.
Sebagai wujud penghargaan, tim KKN memberikan cinderamata kepada Kepala Desa Selamon sebagai simbol terima kasih atas sambutan hangat dan dukungan penuh yang mereka terima selama pelaksanaan program.

Seluruh rangkaian kegiatan ini menegaskan bahwa kerja sama antara mahasiswa, komunitas pemuda, dan masyarakat lokal mampu menciptakan harmoni yang produktif. Pembangunan ikon wisata dan penyelenggaraan acara kemerdekaan bukan hanya sekadar proyek sementara, melainkan cikal bakal penguatan identitas budaya dan potensi wisata Kepulauan Syahrir.
Dengan demikian, kehadiran mahasiswa UNS di Desa Selamon membuktikan bahwa pengabdian kampus dapat menjadi pemantik semangat pembangunan berkelanjutan di daerah, sekaligus mempererat ikatan kebangsaan di momentum peringatan kemerdekaan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





