Kadipaten, Krajan.id – Upaya pencegahan stunting terus digalakkan melalui berbagai program kreatif dan inovatif. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) dari Kelompok 367 menghadirkan gagasan segar dengan memanfaatkan potensi pangan lokal, yaitu daun kelor, menjadi camilan sehat berupa bolu kukus.
Program yang diberi nama “BOL-KEL CERIA” (Bolu Kukus Daun Kelor Ceria) ini diselenggarakan di Desa Kadipaten, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, pada Jumat (8/8/2025).
Bertempat di rumah salah satu anggota PKK, para mahasiswa KKN menggelar pelatihan pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bergizi tinggi bagi ibu-ibu PKK. Kegiatan ini sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran meningkatnya angka indikasi stunting di wilayah tersebut.
Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia. Kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis ini tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga perkembangan kognitif anak.

Melihat potensi besar daun kelor (Moringa oleifera) yang tumbuh melimpah di sekitar Desa Kadipaten namun jarang dimanfaatkan secara maksimal, mahasiswa UNS Kelompok 367 mencoba mengolahnya menjadi pangan bergizi yang disukai anak-anak.
“Daun kelor adalah superfood yang kaya vitamin dan protein, sangat ideal untuk tumbuh kembang anak. Tantangannya adalah bagaimana menyajikannya agar anak-anak mau makan. Bolu kukus kami pilih karena teksturnya lembut dan manis, sehingga kandungan gizi kelor bisa tersaji dalam bentuk menarik,” ujar salah satu koordinator Kelompok 367 KKN UNS.
Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berupa edukasi mengenai bahaya stunting serta manfaat gizi daun kelor. Sesi kedua dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan bolu kukus daun kelor, mulai dari menyiapkan bahan, proses pengolahan, hingga mengukus.

Para ibu PKK terlihat antusias mengikuti pelatihan. Mereka aktif bertanya sekaligus mencoba langsung mengolah adonan bolu.
“Awalnya kami kira daun kelor hanya bisa dibuat sayur biasa. Ternyata setelah jadi bolu, rasanya enak dan manis. Anak-anak pasti suka. Ini solusi praktis sekaligus murah untuk menambah gizi keluarga,” tutur Ibu Siti, salah seorang peserta kegiatan.
Program “BOL-KEL CERIA” menambah daftar panjang kontribusi mahasiswa UNS dalam pengabdian kepada masyarakat. Sebelumnya, berbagai kelompok mahasiswa juga telah menciptakan inovasi seperti pengolahan limbah menjadi bahan bakar ramah lingkungan hingga pembuatan pupuk organik cair untuk petani.
Melalui pelatihan ini, mahasiswa tidak hanya mentransfer pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mengubah persepsi masyarakat terhadap bahan pangan lokal. Harapannya, resep bolu daun kelor dapat diterapkan secara berkelanjutan di rumah tangga warga Desa Kadipaten dan menjadi salah satu pilar utama dalam upaya mencegah stunting.
Dengan inovasi sederhana namun bernilai gizi tinggi ini, mahasiswa KKN UNS Kelompok 367 membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan secara kreatif, dekat dengan kebutuhan warga, dan berdampak langsung pada kesehatan generasi muda.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





