Latih Ibu Posyandu Teknik Membaca Nyaring, KKN UNS 184 Membangun Budaya Literasi Anak Sejak Dini

Mahasiswa KKN 178 UNS saat melakukan pelatihan teknik membaca nyaring kepada ibu-ibu Posyandu. (doc. KKN 184 UNS)
Mahasiswa KKN 178 UNS saat melakukan pelatihan teknik membaca nyaring kepada ibu-ibu Posyandu. (doc. KKN 184 UNS)

Pancuranmas, Krajan.id – “Kalau ingin anak gemar membaca, mulailah dari suara orang tua.” Prinsip inilah yang menjadi semangat utama mahasiswa KKN 184 Universitas Sebelas Maret (UNS) saat mengadakan Program Pelatihan Membaca Nyaring (Read Aloud) untuk ibu-ibu Posyandu di Dusun Pabelan, Desa Pancuranmas, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.

Mahasiswa KKN 184 UNS percaya bahwa peran keluarga, terutama ibu, sangat penting dalam menanamkan budaya literasi sejak dini. Melalui pelatihan ini, mereka ingin menunjukkan bahwa membacakan buku untuk anak bukan sekadar aktivitas biasa, melainkan investasi besar untuk masa depan.

Bacaan Lainnya

Pelatihan yang digelar pada hari Sabtu (2/8/2025) diPosko KKN UNS 184 ini diikuti dengan antusias oleh belasan ibu Posyandu, dengan tujuan mengajarkan cara membaca yang menarik agar anak-anak lebih bersemangat mendengarkan cerita.

Fadila Wuristi Ajeng, Pelaksana program, menjelaskan bahwa metode membaca nyaring ini merupakan cara yang efektif untuk menumbuhkan minat baca pada anak usia dini.

“Membaca nyaring bisa menjadi momen yang menyenangkan bagi ibu-ibu dan anak-anak. Kami ingin ibu-ibu paham bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk hiburan semata, tetapi juga untuk membangun fondasi kecerdasan anak dengan melatih kemampuan bahasa mereka sekaligus memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak,” ungkapnya.

Pelatihan ini tidak hanya berupa teori. Ibu-ibu diajak untuk mempraktikkan langsung teknik membaca nyaring setelah diberikan contoh oleh mahasiswa. Mulai dari penggunaan intonasi yang tepat, ekspresi wajah, hingga pemilihan buku yang sesuai dengan usia anak. Sesi praktik ini menjadi momen seru karena para ibu saling berlatih dan mendapat masukan langsung dari mahasiswa KKN.

Ibu-ibu Posyandu Pabelan, Pancuranmas antusias mempraktikan teknik membaca nyaring. (doc. KKN 184 UNS)
Ibu-ibu Posyandu Pabelan, Pancuranmas antusias mempraktikan teknik membaca nyaring. (doc. KKN 184 UNS)

Mama Azka, salah satu peserta pelatihan, mengaku baru pertama kali mengetahui bahwa membaca nyaring bisa memberikan dampak bagi perkembangan anak.“Dulu saya sering bingung, anak cepat bosan kalau dibacakan buku, ternyata kalau pakai intonasi dan ekspresi anak jadi lebih fokus,” ujarnya.

Tidak hanya memberikan pelatihan, mahasiswa KKN juga menyediakan beberapa buku anak untuk dipraktekkan bersama. Hal ini membuat ibu-ibu semakin bersemangat karena bisa langsung mencoba dengan bahan bacaan nyata.

Ketika ibu-ibu diminta membacakan cerita bergantian, suasana pelatihan menjadi semakin hidup. Meski ada beberapa ibu yang awalnya tampak malu-malu, namun adanya dorongan dari teman-teman membuat mereka berani tampil.

Dokumentasi bersama mahasiswa KKN 184 UNS dan ibu-ibu Posyandu setelah kegiatan pelatihan. (doc. KKN 184 UNS)
Dokumentasi bersama mahasiswa KKN 184 UNS dan ibu-ibu Posyandu setelah kegiatan pelatihan. (doc. KKN 184 UNS)

Di akhir kegiatan, ibu-ibu diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesan. Mereka berharap pelatihan seperti ini bisa terus berlanjut meski program KKN sudah selesai.

“Dari sini kami jadi tahu buku apa yang pas buat anak-anak kami yang masih TK dan coba mengalihkan kebiasaan anak meminta HP dengan membacakan buku yang interaktif,” ungkap Ibu Rony selaku ketua Posyandu setempat. “Kalau bisa, pelatihan seperti ini jangan berhenti sampai di sini saja, karena kami sebagai orang tua butuh didampingi juga, biar tahu cara yang benar untuk mendidik anak,” tambahnya.

Mahasiswa KKN UNS 184 merasa bangga melihat antusiasme warga yang begitu tinggi. Mereka menilai keterlibatan ibu-ibu menjadi bukti nyata bahwa literasi keluarga bisa tumbuh jika ada kesadaran bersama. Kegiatan pun ditutup dengan foto bersama penuh keceriaan. Semangat ibu-ibu untuk terus mendampingi anak-anak mereka menjadi harapan baru bagi terwujudnya budaya literasi di desa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *